Bitung – Sejumlah perwakilan buruh di Kota Bitung, Rabu (27/11/13) pagi bertolak ke Jakarta dan berlanjut ke Kota Bandung. Menariknya, para perwakilan buruh ini ke Bandung menggunakan dana tripartit dengan alasan studi banding.
Dari informasi, dana tripartit yang digunakan para perwakilan buruh jumlahnya hampir Rp40 juta. Dan penggunaan dana tersebut menimbulkan pertanyaan sejumlah buruh karena menganggap para perwakilan buruh yang berangkat menjilat ludah sendiri.
“Beberapa waktu lalu ada serikat buruh yang berteriak minta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diganti, tapi sekarang malah berangkat study banding dengan kepala dinas,” kata salah satu aktifis buruh yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Bahkan menurutnya, oknum pengurus buruh tersebut beberapa kali berupaya agar Oktav Kandoli yang kini menjabat Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bitung diganti. “Berbagai kebobrokan Kandoli ia bongkar dan suarakan tapi kini malah satu bersanding menuju Bandung menggunakan dana tripartit,” katanya.
Keberangkatan sejumlah pengurus buruh ke Bandung juga mendapat tanggapan dari salah satu pimpinan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kota Bitung, Rocky Oroh. Ia mengaku kurang setuju dengan studi banding tersebut karena semua materi sudah ada di internet dan tinggal membacanya.
“Saya lebih setuju jika dana tripartit itu digunakan untuk sosialisasi kendati telah dibicarakan dalam rapat kerja tripartit dan pengunaanya memang untuk studi banding,” kata Oroh.
Jika benar dana itu dipergunakan untuk study banding tripartite kata Oroh, harus dipertanggungjawabkan didepan anggota tripartit apa yang didapat di Bandung. Jangan sampai dana tersebt dipergunakan untuk hal lain sedangkan ada ribuan buruh menunggu hasilnya.
“Yang jelas kami menunggu laporan study banding tripartit dari Bandung, semua harus dipaparkan agar semua jelas,” katanya.
Sementara itu, Kandoli membenarkan keberangkatan dirinya bersama sejumlah perwakilan buruh ke Bandung. Bahkan ia merinci siapa-siapa yang berangkat mempergunakan dana tripartit.
“Ada tiga orang yang berangkat dengan saya. Rusdi Makahinda utusan buruh, Jefry Pangkerego utusan Apindo serta staf di sekretariat tripartit Berti Tarijan,” kata Kandoli.
Kandoli juga mengatakan, dana yang dipergunakan untuk keberangkat berasal dari dana tripartite kurang lebih Rp20 juta. “Tujuan keberangkatan kami untuk melakukan study banding ke daerah-daerah yang mempunyai tripartit dan mendapatkan penghargaan,” katanya.(abinenobm)