Manado, BeritaManado.com — Desakan agar Christiany Eugenia Paruntu melepas jabatan sebagai Ketua DPD I Golkar Sulut makin ramai.
Banyak pihak mulai prihatin karena beringin tak lagi rimbun di bumi nyiur melambai.
Mantan Wakil Bendahara DPD I Golkar Sulut, Adrian Tapada salah satunya.
Adrian Tapada menilai eksistensi Golkar makin redup sejak dinahkodai Christiany Paruntu.
Hal itu kata dia, karena ketidakpedulian CEP terhadap kemajuan Golkar.
Adrian ingat betul saat Pilkada 2018, CEP seolah tidak peduli terhadap kemenangan pasangan calon yang diusung Golkar.
“Di Bolaang Mongondow Utara dan Minahasa, ada calon usungan Golkar. Tapi CEP tidak pernah membantu memenangkan. Terjadi pembiaran dan akhirnya kalah,” kata Adrian kepada BeritaManado.com, Selasa (22/3/2021).
Janji manis CEP, lanjut Adrian berlanjut pada Pemilu 2019.
Kala itu, kata Tapada, CEP berkoar-koar Golkar bisa mendapatkan dua kursi di DPR-RI.
“Tetapi hanya satu, itu pun anaknya yang lolos,” beber Adrian.
Pemilihan Serentak 2021, CEP kembali gagal membuktikan targetnya.
Menurut Adrian, tidak hanya kalah di Pilgub, mayoritas usulan Golkar di Pilkada Kabupaten/Kota ‘gigit jari’.
“Yang saya lihat CEP cuma jago tebar pesona. Selebihnya tidak ada. Saya sudah sampaikan ke DPP, agar lihat langsung kondisi Golkar di Sulut,” tandasnya.
(Alfrits Semen)