Boltim, BeritaManado.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menggelar rapat dalam jaringan (Daring) membahas persiapan pelaksanaan lanjutan tahapan pemilihan serentak 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19, Senin (01/06/2020).
Ketua KPU Botim, Jamal Rahman mengatakan, saat ini KPU RI tengah menyusun Peraturan KPU penyelenggaraan pemilihan serentak dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease atau COVID-19.
“KPU Boltim masih menunggu arahan resmi dari KPU RI terkait lanjutan tahapan, PKPU juga masih dalam draft dan sedang dilakukan uji public,” ujar Jamal Rahman kepada BeritaManado.com melalu pesan WhatsApp.
Namun kata Jamal, sambil menunggu PKPU pihaknya secara internal akan terus melakukan konsolidasi, termasuk mengecek keberadaan PPK yang dinonaktifkan, juga keberadaan PPS yang akan dilantik bila tahapan dilanjutkan.
“Kami mengecek keberadaan dan kondisi kesehatan mereka, dan juga apakah masih bersedia untuk melanjutkan tugas penyelenggara Adhoc atau tidak,” kata Jamal.
Jamal menambahkan, rapat tadi juga merekomendasikan untuk KPU berkoordinasi secara resmi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim, terkait ketersediaan anggaran dana hibah Pilkada untuk KPU Boltim sebesar Rp 16.6 Miliar untuk tahun 2020 ini, dan masih ada Rp 10 Miliar yang belum dicairkan.
Terpisah, Ketua Divisi Perencanaan KPU Boltim, Adchilni Abu Kasim mengatakan, langkah taktis KPU sambil menunggu PKPU dalam uji publik oleh KPU RI ialah mempersiapkan revisi anggaran tahapan pilkada.
“Anggaran yang kemarin itu akan direvisi sesuai protap kesehatan COVID-19, karena memang ada beberapa digeser terkait pos-pos yang situasi dan kondisi saat ini yang sudah berubah akan dikurangi,” ujarnya.
Selain mempersiapkan revisi anggaran, KPU juga melalui divisi data telah melakukan pemutakhiran data pemilih yang sudah pada tahapan sinkronisasi dan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4).
“Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dengan Pemda terkait ketersediaan anggaran,” kata Ad’chilni saat dihubungi melalui sambungan telephone.
Dia menambahkan, pemetaan TPS juga ada perubahan, karena akan disesuaikan dengan Protap kesehatan yang ada, karena adanya Covid-19 tidak bisa mengumpulkan banyak orang.
(RiswanHulalata)