Mitra – Buntut akan kekecewaan hasil pemilihan hukum tua (pilhut) Desa Morea Satu, beberapa waktu lalu. Ratusan masa pendukung calon hukum tua nomor urut 3, Regen Yusuf Pantow hari ini, Senin (10/12) menggelar aksi demo yang dimulai dari kantor DPRD berakhir di kantor bupati Mitra.
Rombongan pendemo yang dipimpin Regen Yusuf Pantow yang merupakan calon nomor urut 3, saat berada di kantor wakil rakyat menyampaikan akan aksi kecurangan yang sudah dilakukan salah satu calon, sehingga pihaknya merasa dirugikan. Disesalkannya, bahwa semangat demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi telah dirusak oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab dengan cara kotor. pihaknya sendiri mengakui menyimpan semua barang bukti hasil politik kontor dari salah satu calon.
Pihak DPRD Mitra sendiri melalui Ketua Komisi A, Ani Boseke didampingi anggota Tavif Watuseke bersama beberapa anggota dewan lainnya, menerima sekaligus menjawab aspirasi tersebut, “secepatnya kita akan panggil panitia pelaksana bersama BPMPD selaku instansi terkait. Yang pasti kita berupaya semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang terbaik,” kata Boseke yang berjanji akan menuntaskan masalah tersebut.
Di kantor bupati Mitra, rombongan masa pendukung RYP meminta bupati tidak secepatnya mengeluarkan SK kepada calon terpilih. Mereka pun mendesak bupati untuk mempertimbangan akan berbagai kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan Pilhut lalu. “Kami sebenarnya sudah menerima secara dewasa akan hasil perhitungan suara. Dimana dalam perhitungan, lawan saya unggul dua suara. Namun satu jam berselang secara spontan muncul sejumlah masyarakat dengan barang bukti beras dan uang, dimana menurut pengakuan pemberian dari calon terpilih. Dan mereka pun mengaku dipaksa untuk memilih calon tersebut. Disinilah kita menuntut agar bupati dapat sebijak-bijaknya menyikapi masalah ini,” pungkasnya.(dul)
Mitra – Buntut akan kekecewaan hasil pemilihan hukum tua (pilhut) Desa Morea Satu, beberapa waktu lalu. Ratusan masa pendukung calon hukum tua nomor urut 3, Regen Yusuf Pantow hari ini, Senin (10/12) menggelar aksi demo yang dimulai dari kantor DPRD berakhir di kantor bupati Mitra.
Rombongan pendemo yang dipimpin Regen Yusuf Pantow yang merupakan calon nomor urut 3, saat berada di kantor wakil rakyat menyampaikan akan aksi kecurangan yang sudah dilakukan salah satu calon, sehingga pihaknya merasa dirugikan. Disesalkannya, bahwa semangat demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi telah dirusak oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab dengan cara kotor. pihaknya sendiri mengakui menyimpan semua barang bukti hasil politik kontor dari salah satu calon.
Pihak DPRD Mitra sendiri melalui Ketua Komisi A, Ani Boseke didampingi anggota Tavif Watuseke bersama beberapa anggota dewan lainnya, menerima sekaligus menjawab aspirasi tersebut, “secepatnya kita akan panggil panitia pelaksana bersama BPMPD selaku instansi terkait. Yang pasti kita berupaya semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang terbaik,” kata Boseke yang berjanji akan menuntaskan masalah tersebut.
Di kantor bupati Mitra, rombongan masa pendukung RYP meminta bupati tidak secepatnya mengeluarkan SK kepada calon terpilih. Mereka pun mendesak bupati untuk mempertimbangan akan berbagai kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan Pilhut lalu. “Kami sebenarnya sudah menerima secara dewasa akan hasil perhitungan suara. Dimana dalam perhitungan, lawan saya unggul dua suara. Namun satu jam berselang secara spontan muncul sejumlah masyarakat dengan barang bukti beras dan uang, dimana menurut pengakuan pemberian dari calon terpilih. Dan mereka pun mengaku dipaksa untuk memilih calon tersebut. Disinilah kita menuntut agar bupati dapat sebijak-bijaknya menyikapi masalah ini,” pungkasnya.(dul)