Manado – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) beralamat di Jalan TNI Nomor 100, Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado.
Terletak di kawasan balai kota samping Lapangan Spartak Tikala, menurut Kepala Dinas (Kadis) Diperpusip Sulut, Jani Lukas, kawasan kantor berada di lokasi strategis cocok dijadikan pusat inklusi sosial.
“Sesuai konsep bapak Gubernur Olly Dondokambey bahwa kawasan kantor di lokasi strategis pusat perkantoran dan bisnis dapat dijadikan pusat pengembangan kemandirian ilmu pengetahuan dan ekonomi masyarakat,” ujar Jani Lukas kepada BeritaManado.com, Minggu (29/9/2019).
Menambah daya tarik masyarakat datang ke perpustakan, lanjut Jani Lukas, pemerintah sementara melengkapi fasilitas gedung.
“Sedang renovasi ruang perpustakaan. Konsep seluruh ruangan full AC namun bertahap. Kemudian fasilitas toilet dan lainnya yang semua itu untuk kenyamanan pengunjung,” jelas Jani Lukas.
Mantan Kadispora Sulut ini, mengungkapkan kondisi dinas perpustakaan dan kearsipan Sulut ketika pertama kali dia bertugas awal 2018 lalu memiliki banyak kekurangan.
Kekurangan pertama, sarana dan prasarana gedung dan kantor dinas perpustakaan dan kearsipan sudah ketinggalan hampir di semua aspek. Bahkan pengelolaan kearsipan hanya dilakukan di kantor SKPD masing-masing.
“Beruntung untuk bangunan dan fasilitas perpustakaan sementara renovasi. Sementara untuk kearsipan sudah berpuluh-puluh tahun tanpa pengelolaan. Rencana tahun depan ada renovasi fasilitas kearsipan. Opsi lain gedung arsip baru dibangun di tempat lain,” tukas Jani Lukas.
Kekurangan kedua, menurut Jani Lukas, adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yakni pustakawan dan arsiparis.
Komitmen Jani Lukas jadikan perpustakaan dan kearsipan Sulut semakin baik dan hebat
“Dari segi jumlah dan kualitas pustakawan dan arsiparis masih ketinggalan. SDM jadi salah-satu prioritas sehingga diharapkan akhir tahun ini atau mulai tahun depan ada penambahan secara kuantitas dan peningkatan kualitas,” tutur Jani Lukas.
Kekurangan ketiga, lanjut Jani Lukas, adalah koleksi buku perlu ditambah dan fasilitas meubeller harus penyesuaian dengan kondisi terkini.
“Artinya, bicara perpustakaan dan kearsipan butuh fasilitas penunjang yakni meubeller. Perpustakaan harus memiliki koleksi buku banyak. Semuanya sementara dilengkapi dan diusahakan oleh bapak gubernur dan wakil gubernur menjadikan perpustakaan dan kearsipan Sulut semakin maju dan hebat,” pungkas Jani Lukas.
(JerryPalohoon)