Danrem 131 Santiago- Manado, Kolonel Inf AAB Maliogha, garis pantai Minsel rawan dari penyelundup negara tetangga Filipina. (foto beritamanado)
Maliogha: Perlu Sinergitas Nelayan dan Warga
Amurang—Garis pantai Kabupaten Minahasa Selatan rawan? Apanya yang rawan. Rawan dimaksud adalah beberapa titik yang sangat dekat dengan Filipina. Akibatnya, banyak sumber yang bisa masuk melalui garis pantai Minsel.
Demikian pernyataan Danrem 131 Santiago- Manado, Sulut, Kolonel Inf AAB Maliogha ketika berbincang-bincang dengan beritamanado, Senin (20/1) di Kios Topas, Amurang. Sebelum ke Kabupaten Bolaang Mongondow dan Provinsi Gorontalo, Danrem Maliogha menyempatkan dengan warga Amurang-Minsel.
‘’Ya, sejauh pengamatannya bahwa garis pantai Minahasa Selatan sangat rawan. Kenapa dibilang rawan, karena amatannya lengkap. Disamping itu, kita harus selalu sinergitas dengan nelayan. Sebab, melalui nelayan bisa terjadi praktek selundupan dari negara tetangga Filipina,’’ ujar Maliogha.
Mantan Komandan Resimen Taruna AKMIL-Magelang tahun 2011 ini mengaku, bahwa melihat hal diatas pihaknya (anggota, red) TNI, baik TNI AL maupun TNI AU selalu melakukan pengawasan bersama di semua lini. Termasuk didalamnya pantai Minsel.
‘’Kita harus bekerjasama dengan masyarakat, terutama nelayan yang selalu berada di laut. Tak bisa dilepas antara kerjasama TNI dengan masyarakat. Didalamnya, ada penempatan pos-pos dipesisir pantai. Terpenting disini, adalah Babinsa di tiap desa harus kerja keras. Supaya, masalah kerawanan pantai akan teratasi dengan baik,’’ tegas putra Sangihe yang baru empat bulan menggantikan Kolonel Inf Robert Lumempow.
Hanya saja, kata Maliogha bahwa radar yang ada di Kwandang-Gorontalo selalu memberi informasi lengkap soal kerawanan garis pantai Minsel.
‘’Selain itu, Maliogha menyebut untuk menindaklanjuti selundupan melalui garis pantai Minsel. TNI AL dan TNI AU harus selalu mengawasinya. Khusus di Minsel, di Kelurahan Ranoiapo berdiri Pos. Personil disana, juga selalu melaporkan apakah ada masalah di laut Minsel,’’ pungkas Maliogha yang didampingi Dandim 1302 Minahasa, Letkol Inf Theo Kawatu. (and)
Danrem 131 Santiago- Manado, Kolonel Inf AAB Maliogha, garis pantai Minsel rawan dari penyelundup negara tetangga Filipina. (foto beritamanado)
Maliogha: Perlu Sinergitas Nelayan dan Warga
Amurang—Garis pantai Kabupaten Minahasa Selatan rawan? Apanya yang rawan. Rawan dimaksud adalah beberapa titik yang sangat dekat dengan Filipina. Akibatnya, banyak sumber yang bisa masuk melalui garis pantai Minsel.
Demikian pernyataan Danrem 131 Santiago- Manado, Sulut, Kolonel Inf AAB Maliogha ketika berbincang-bincang dengan beritamanado, Senin (20/1) di Kios Topas, Amurang. Sebelum ke Kabupaten Bolaang Mongondow dan Provinsi Gorontalo, Danrem Maliogha menyempatkan dengan warga Amurang-Minsel.
‘’Ya, sejauh pengamatannya bahwa garis pantai Minahasa Selatan sangat rawan. Kenapa dibilang rawan, karena amatannya lengkap. Disamping itu, kita harus selalu sinergitas dengan nelayan. Sebab, melalui nelayan bisa terjadi praktek selundupan dari negara tetangga Filipina,’’ ujar Maliogha.
Mantan Komandan Resimen Taruna AKMIL-Magelang tahun 2011 ini mengaku, bahwa melihat hal diatas pihaknya (anggota, red) TNI, baik TNI AL maupun TNI AU selalu melakukan pengawasan bersama di semua lini. Termasuk didalamnya pantai Minsel.
‘’Kita harus bekerjasama dengan masyarakat, terutama nelayan yang selalu berada di laut. Tak bisa dilepas antara kerjasama TNI dengan masyarakat. Didalamnya, ada penempatan pos-pos dipesisir pantai. Terpenting disini, adalah Babinsa di tiap desa harus kerja keras. Supaya, masalah kerawanan pantai akan teratasi dengan baik,’’ tegas putra Sangihe yang baru empat bulan menggantikan Kolonel Inf Robert Lumempow.
Hanya saja, kata Maliogha bahwa radar yang ada di Kwandang-Gorontalo selalu memberi informasi lengkap soal kerawanan garis pantai Minsel.
‘’Selain itu, Maliogha menyebut untuk menindaklanjuti selundupan melalui garis pantai Minsel. TNI AL dan TNI AU harus selalu mengawasinya. Khusus di Minsel, di Kelurahan Ranoiapo berdiri Pos. Personil disana, juga selalu melaporkan apakah ada masalah di laut Minsel,’’ pungkas Maliogha yang didampingi Dandim 1302 Minahasa, Letkol Inf Theo Kawatu. (and)