Manado – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado saat ini terus dihujani kritikan dan sorotan, terkait belum ditetapkannya pimpinan definitif meski telah dilantik 2 bulan lalu. Beragam pernyataan dilayangkan sejumlah pihak yang pada intinya menganggap DPRD Kota Manado mengawali kinerjanya dengan buruk.
Ruby Rumpesak, sekretaris Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado menilai secara kelembagaan DPRD Kota Manado tidak mengambarkan lembaga yang profesional dan sebagai ibukota provinsi tidan menjadi panutan bagi daerah lain.
“Ini menjadi sejarah buruk bagi DPRD Kota Manado karena sampai 2 bulan ini tidak mampu untuk menghasilkan pimpinan DPRD yang definitif dan menjadi contoh buruk bagi daerah Kab/kota lain di Sulut, apalagi Manado sebagai ibukota provinsi,” kata Rumpesak.
Selain itu, dirinya beranggapan, dengan adanya polemik disalah satu partai yang pada akhirnya berdampak secara kelembagaan menyebabkan para wakil rakyat ini belum bisa memaksimalkan kinerjanya karena tidak memiliki pimpinan definitif.
“Hal ini sangat merugikan kepentingan rakyat banyak karena dengan belum adanya pimpinan dewan definitif akan menghambat program-program yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat,” tambahnya. (leriandokambey)
Manado – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado saat ini terus dihujani kritikan dan sorotan, terkait belum ditetapkannya pimpinan definitif meski telah dilantik 2 bulan lalu. Beragam pernyataan dilayangkan sejumlah pihak yang pada intinya menganggap DPRD Kota Manado mengawali kinerjanya dengan buruk.
Ruby Rumpesak, sekretaris Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado menilai secara kelembagaan DPRD Kota Manado tidak mengambarkan lembaga yang profesional dan sebagai ibukota provinsi tidan menjadi panutan bagi daerah lain.
“Ini menjadi sejarah buruk bagi DPRD Kota Manado karena sampai 2 bulan ini tidak mampu untuk menghasilkan pimpinan DPRD yang definitif dan menjadi contoh buruk bagi daerah Kab/kota lain di Sulut, apalagi Manado sebagai ibukota provinsi,” kata Rumpesak.
Selain itu, dirinya beranggapan, dengan adanya polemik disalah satu partai yang pada akhirnya berdampak secara kelembagaan menyebabkan para wakil rakyat ini belum bisa memaksimalkan kinerjanya karena tidak memiliki pimpinan definitif.
“Hal ini sangat merugikan kepentingan rakyat banyak karena dengan belum adanya pimpinan dewan definitif akan menghambat program-program yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat,” tambahnya. (leriandokambey)