Manado, BeritaManado.com – Pemuda Pancasila Sulawesi Utara menggelar Rapat Perdana caretaker guna membahas Konsolidasi Organisasi.
Dijumpai usai rapat perdana, Sabtu (1/9/2018) di Hotel Quality, Manado, caretaker Ketua yang juga Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila, Frederik Batong, mengatakan bahwa dalam situasi politik yang mengarah pada pecah belah bangsa, Pemuda Pancasila sejak lahir oleh sejarah sudah menjadi perekat bangsa.
“Jadi pada saat dekrit 5 juli 1959, itu dirasakan oleh ABRI, tentara dalam hal ini Jenderal Nasution, bahwa harus ada organisasi pemuda yang bersama-sama dengan TNI mengawal kita kembali ke UUD 45, dimana dipembukaan Pancasila sebagai dasar ideologi,” kata Frederik Batong.
Baca: Pemuda Pancasila Lakukan Konsolidasi Organisasi, JACKSON KUMAAT Caretaker Plh Ketua
Ia menjelaskan bahwa saat itu diharapkan lahir orang-orang yang punya militansi dan berani mempertaruhkan nyawanya.
“Salah satu yang masih hidup di Sulawesi Utara ini adalah Bung Spego Goni, beliaulah salah satu ujung tombak pendiri Pemuda Pancasila pada tanggal 28 Oktober 1959,” kata Frederik Batong.
Ia berharap generasi-generasi baru dapat melanjutkan perjuangan.
“Tentu perlawanan kita tidak seperti dulu lagi melawan penjajah, sekarang ini lebih berat, karena kita kadang-kadang melawan bangsa kita sendiri yang mau dengan sengaja ataupun tidak sengaja mau memecah kita. Kiita sudah tertinggal jauh dari bangsa lain, sehingga kita harus sadar, kembali menyatu dan bagaimana bersama bahu membahu membangun bangsa ini,” ujar Frederik Batong.
Diketahui beberapa personil caretaker Pemuda Pancasila Sulawesi Utara adalah Frederik Batong sebagai caretaker Ketua, Reza Karamullah sebagai caretaker Wakil Ketua, Wetmen Sinaga sebagai Wakil Ketua.
Adapun caretaker Pelaksana Harian (Plh) Ketua dipercayakan kepada Jackson Andre William Kumaat didampingi Sekretaris Ronald Sorongan.
(PaulMoningka)