Ratahan – Walau Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) belum kebagian jadwal, namun sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap menyukseskan pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.
Sesuai permintaan dari Kementerian Dalam Negeri, sepuluh pejabat sudah termasuk Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat turut menjadi penerima vaksin tahap awal di setiap daerah.
Beberapa nama pejabat, di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Mitra, Ketua DPRD Mitra, Kapolres Mitra, Sekda Mitra, serta sejumlah pejabat Forkompimda lainnya, serta tokoh agama dan masyarakat juga telah diusulkan menerima vaksinasi pada tahap awal.
Terkait hal ini, Ketua DPRD Mitra, Marty Ole, sebagai salah satu nama yang diusulkan menerima vaksin tersebut menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
“Saya siap untuk divaksin. Untuk suksesnya pelaksanaan vaksinasi ini, saya secara pribadi telah mempersiapkan diri dengan istirahat yang cukup, guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” ungkap Marty Ole.
Lanjut dikatakannya, dirinya yakin bahwa vaksin tersebut aman, sebab sudah diuji dan telah diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahkan Presiden Joko Widodo dengan sukarela telah memberikan contoh sebagai orang pertama yang menerima vaksin.
“Saya percaya vaksin ini aman dan bersedia menjadi salah satu penerima vaksin ini. Dengan demikian masyarakat nantinya tidak perlu ragu,” tandasnya.
Sebab menurutnya, pelaksanaan vaksinasi akan menyesuaikan dengan SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes Nomor 02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan COVID-19.
“Petugas pastinya akan lebih dahulu memeriksa riwayat kesehatan, sesuai petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan COVID-19. Makanya kita juga perlu menjaga dan jujur dengan kondisi kita,” pungkas Marty Ole.
Hal senada dikatakan Sekretaris Daerah Mitra, David Lalandos, di mana dirinya juga siap divaksin, guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19
“Saya siap divaksin. Jadi masyarakat juga tidak perlu khawatir karena jika bicara soal keamanan, vaksin ini terlebih dahulu sudah diuji klinis. Bisa dipastikan aman, kecuali mereka yang dalam kondisi tertentu dilarang menerima vaksin tersebut,” pungkas David Lalandos.
Ditambahkannya, untuk itulah pemberian vaksin harus sesuai petunjuk dan vaksinator juga dibimbing secara khusus untuk lancarnya pelaksanaan vaksinasi ini.
(Jenly Wenur)