Bitung—DPRD mulai prihatin dengan semakin maraknya penyalaguaan lem eha bond dikalangan pelajar Kota Bitung. Bahkan dari informasi, lem eha bond ini mulai merasuki para siswa tingkat SMP, SMA serta SMK dan itu dibuktikan dari beberapakali Satpol PP menjaring siswa sekolah yang terbukti menghirup lem tersebut.
“Fenomena ini harus menjadi perhatian kita bersama dan harus segera disikapi mengingat siswa yang menghirup lem eha bond terus bertambah setiap saat. Dan ini harus dihentikan dengan melakukan pencegahan,” kata Ketua Komisi A, Victor Tatanude, Jumat (1/3).
Salah satu cara pencegahan menurut Tatanude adalah meminta para penjual lem eha bond untuk tidak menjual lem tersebut kepada siswa. Atau dengan kata lain harus lebih selektif ketika memperjualbelikan lem eha bond, karena menurutnya saat ini begitu gampang bagi para siswa sekolah untuk mendapatkan barang tersebut.
“Selain itu, peran orang tua dan guru disekolah sangat penting memberikan perhatian kepada siswa serta menasehati jangan sampai ikut-ikutan menghirup lem eha bond,” katanya.
Selain itu, ia juga mengaku, pekan depan pihaknya akan menggelar hearing dengan instansi terkait seperti Badan Narkotika, Dinas Dikpora, Polres, Satpol PP, seluruh kepala sekolah dan Sekkot untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mengingat selain pengaruh lingkungan dan kurangnya pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah, anak-anak mudah sekali terpengaruh dan ingin mencoba sampai ketergantungan
“Kita harus cepat melakukan antisipasi, jika kebiasaan buruk ini dibiarkan maka akan banyak lagi generasi muda Kota Bitung yang bisa terpengaruh dan jadi korban lem eha bond,” katanya.(enk)
Bitung—DPRD mulai prihatin dengan semakin maraknya penyalaguaan lem eha bond dikalangan pelajar Kota Bitung. Bahkan dari informasi, lem eha bond ini mulai merasuki para siswa tingkat SMP, SMA serta SMK dan itu dibuktikan dari beberapakali Satpol PP menjaring siswa sekolah yang terbukti menghirup lem tersebut.
“Fenomena ini harus menjadi perhatian kita bersama dan harus segera disikapi mengingat siswa yang menghirup lem eha bond terus bertambah setiap saat. Dan ini harus dihentikan dengan melakukan pencegahan,” kata Ketua Komisi A, Victor Tatanude, Jumat (1/3).
Salah satu cara pencegahan menurut Tatanude adalah meminta para penjual lem eha bond untuk tidak menjual lem tersebut kepada siswa. Atau dengan kata lain harus lebih selektif ketika memperjualbelikan lem eha bond, karena menurutnya saat ini begitu gampang bagi para siswa sekolah untuk mendapatkan barang tersebut.
“Selain itu, peran orang tua dan guru disekolah sangat penting memberikan perhatian kepada siswa serta menasehati jangan sampai ikut-ikutan menghirup lem eha bond,” katanya.
Selain itu, ia juga mengaku, pekan depan pihaknya akan menggelar hearing dengan instansi terkait seperti Badan Narkotika, Dinas Dikpora, Polres, Satpol PP, seluruh kepala sekolah dan Sekkot untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mengingat selain pengaruh lingkungan dan kurangnya pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah, anak-anak mudah sekali terpengaruh dan ingin mencoba sampai ketergantungan
“Kita harus cepat melakukan antisipasi, jika kebiasaan buruk ini dibiarkan maka akan banyak lagi generasi muda Kota Bitung yang bisa terpengaruh dan jadi korban lem eha bond,” katanya.(enk)