Tomohon, BeritaManado.com — Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh sebagian orang.
Padahal, mengunyah makanan merupakan proses utama dalam pengolahan makanan agar nutrisi dapat terserap dengan baik oleh tubuh.
Sementara beberapa permasalahan yang sering terjadi, di antaranya gigi berlubang dan karies gigi.
Permasalahan gigi ini umumnya dialami oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan dialami juga oleh orang dewasa.
Seperti di Desa Kinilow yang terletak di Lembah Malesung, diapit oleh dua puncak gunung, yaitu puncak gunung Lokon dan puncak gunung Empung.
Penduduk yang letak kediamannya di pegunungan cenderung memiliki potensi karies lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang hidup di pesisir pantai.
Hal ini disebabkan karena kandungan flour pada air tanah memiliki konsentrasi yang berbeda.
Berdasarkan beberapa hasil riset menunjukkan bahwa flour dapat mencegah karies secara efektif.
Selain itu, penyebab terjadinya peningkatan potensi karies karena masyarakat juga kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Di sisi lain, Sulawesi Utara terkenal sebagai eksportir ikan tuna dalam bentuk daging.
Sementara untuk tulang ikan tuna menjadi limbah yang sering tidak digunakan.
Menariknya, ternyata tulang ikan tuna kaya akan kandungan kalsium.
Hal ini membuat tulang ikan tuna sangat cocok jika digunakan sebagai pengganti fluoride pada pasta gigi.
Dengan demikian, tulang ikan tuna dapat menjadi pilihan alternatif pengganti pasta gigi.
Apalagi tulang ikan tuna yang dianggap sebagai limbah menjadi bahan baku yang mudah diperoleh di daerah ini.
Kondisi tersebut mendorong tim prodi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, yaitu Yuanita Amalia Hariyanto SSi MSi dan Irma Antasionasti SPd MSc untuk melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat.
FMIPA pun memilih masyarakat di Desa Kinilow Kecamatan Tomohon Utara sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.
Sementara sasaran kegiatan ini, yaitu anak-anak dan remaja yang tergabung di panti asuhan Muthmainnah dan pondok pesantren Hidayatullah Tomohon.
“Kegiatan kemitraan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta memberikan pelatihan pembuatan pasta gigi herbal dari tulang ikan tuna,” ujar Yuanita.
“Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai perawatan gigi dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan diolah,” paparnya.
Adapun kegiatan ini disambut dengan antusias oleh anak-anak dan remaja yang ada.
Sebab giat ini menambah informasi mereka terkait Kesehatan gigi dan bahan-bahan di sekitar mereka yang dapat diolah menjadi pasta gigi.
“Kami berharap, pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dapat membangun kesadaran masyarakat untuk merawat diri juga dapat mengembangkan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan perekonomian,” pungkas yuanita.
(***/jenly)