Tondano -– Kepemimpinan Bupati Dr. Ir. Roy Octavian Roring, M.Si., IPU., ASEAN.Eng. dan Wakil Bupati Dr. Robby Dondokambey, S.Si., MM di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, tidak bisa disebut rata-rata air alias biasa saja.
Fakta berbicara.
Sejak dilantik menjadi kepala daerah oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, 25 September 2018, mereka yang sama-sama kader militan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini senantiasa bekerja keras menjadikan birokrasi sebagai pelayan, sedangkan masyarakat sebagai tuannya.
Pelayan berarti bekerja tuntas untuk membuat sang tuan mereka, yakni masyarakat menjadi senang.
Mereka membuang jauh sifat sebagai pangreh praja yang hanya memerintah atau menguasai masyarakat. Dan, semangat melayani yang mereka kerjakan selama ini berbuah manis.
Minahasa tercatat menjadi daerah di Sulawesi Utara yang memiliki standar pelayanan minimal (SPM) tertinggi di atas 14 Kab/Kota lainnya dan menduduki peringkat ke-3 se-pulau Sulawesi di bawah Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, keduanya di Provinsi Gorontalo.
Capaian SPM ini dilaksanakan oleh Sekretariat Bersama Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerain Dalam Negeri seperti disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbanda) Minahasa, Philip Gerald Siwi, SE.
Capaian SPM Minahasa rata-rata 92% dari enam bidang yang terdiri dari pendidikan 90%, kesehatan 65%, pekerjaan umum 99%, perumahan dan permukiman 100%, ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 98%, serta sosial 100%.
“Kami tidak boleh berpuas diri dengan apa yang diraih ini,” ujar Bupati Royke Roring.
Bagi masyarakat Minahasa, capaian SPM ini sudah barang tentu membanggakan, karena daerah mereka berarti memiliki prestasi mentereng, sehingga sebagai kabupaten induk tidak akan kalah dibanding kabupaten hasil pemekaran; Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, dan Kota Tomohon.
Dilihat dari enam bidang layanan tadi, hanya kesehatan yang butuh perhatian serius dari kepemimpinan Royke Roring – Robby Dondokambey.
Apalagi, di tengah pandemi COVID-19 yang berdimensi luas ini, sentuhan layanan kesehatan sudah semestinya mendapat perhatian lebih tinggi agar masyarakat Minahasa tidak mengalami “resesi” kesehatan.
Bagi Royke – Robby, menaikkan layanan kesehatan tidak terlalu berat bilamana melihat dari capaian wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dengan status WTP dari BPK ini, berarti Minahasa memiliki tata kelola keuangan yang sehat.
“WTP yang ketujuh ini adalah hasil kerja keras pemerintah bersama masyarakat,” kata Royke, Senin (3/5/2021).
Dengan WTP ini, Royke – Robby berarti tinggal menggeser sumber daya keuangan lebih besar ke bidang kesehataan yang masih mendapat skor 65% atau paling rendah dibanding lima bidang lainnya (pendidikan, perumahan dan permukiman, ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta sosial) di Minahasa.
Capaian kerja yang ditorehkan Royke – Robby ini sejalan dengan ruh politik yang digelorakan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bahwa setiap kader partai harus bergerak melayani rakyat di setiap jengkal wilayah Republik ini.
Royke – Robby menangkap dan menjalankan semangat pelayanan itu.
Karena pada intinya, melayani bukanlah pekerjaan rendah, tetapi karya mulia di hadapan Tuhan.
(rds)
Baca juga:
- Capaian SPM Minahasa Ketiga di Sulawesi
- Minahasa Raih WTP dari BPK RI
- Antisipasi Varian Baru COVID-19, Pemkab Minahasa Gencar Lakukan Vaksinasi
- Terpilih di Antara 48 Daerah se-Indonesia, Minahasa Menuju Smart City 2021
- Pemkab Minahasa Serius Menangani Penanganan Stunting di Kabupaten Minahasa