Likupang, BeritaManado.com — Dua turis asal Kota Nangning China ikut bernyanyi di Ibadah Pantai Jemaat GMIM Nazareth Desa Sonsilo Likupang, Sulawesi Utara yang dilaksanakan di Pantai Pulau Lihaga, Selasa (24/7/2018) kemarin.
Ibadah tersebut dipimpin oleh Ketua BPMJ GMIMNazareth Desa Sonsilo Pdt Meydi Timbuleng mendadak meriah, karena puluhan jemaat langsung mengajak turis para turis China untuk membaur.
Beberapa turis tersebut awalnya sedang berwisata ke Lihaga dan dipandu oleh Amazing Manado Tour Operator spontan ikut menyatu dan bernyanyi serta menari mengikuti acara rekreasi sebelum ibadah berlangsung.
Adapun lokasi ibadah dan acara turis beristirahat usai snorkeling tidak terpaut jauh dan hanya berjarak sekitar 10 meter saja.
Beberapa jemaat menuturkan bahwa sikap jemaat GMIM Narareth tersebut merupakan bagian implementasi slogan dan semangat “Torang Samua Basudara” yang dicetuskan mantan Gubernur Sulut EE Mangindaan dan “Torang Samua Ciptaan Tuhan” sebagaimana pesat dari Gubernur Sulut saat ini Olly Dondokambey.
Ketua Satgas Pariwisata Sulawesi Utara Dino Gobel, Selasa (24/7/2018) kemarin mengatakan bahwa Pulau Lihaga sendiri merupakan bagian dari gugusan kepulauankecil kawasan Kabupaten Minahasa Utara yang berjarak cukup jauh dengan Pulau Bunaken.
“Untuk bisa ke Pulau Lihaga yang kini sedang menjadi primadona turis China, maka kita harus menggunakan kendaraan dengan waktu tempuh 1,5 jam dari Kota Manado menuju Desa Munte atau Desa Serei. Dari dua desa ini, kita bisa melanjutkan perjalanan menggunakan speed boat selama 20 menit untuk tiba di Pulau Lihaga,” jelas Gobel
Pihak Imigrasi dan PT Angkasa Pura I Manado dalam rilisnya melalui kelompok Satgas Pariwisata Sulut mengatakan bahwa dari Januari hingga awal Juli 2018 ini,setidaknya ada 65 ribu turis asing ke Sulut dan 80 persen adalah turis China.
(***/Frangki Wullur)