Manado – Kinerja dua SKPD di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yakni Dinas Perdagangan, serta Dinas Pertambangan dan Energi mendapat sorotan tajam.
Kedua dinas itu disebut tak bisa bekerja dan mengimbangi kinerja Hebat dari pimpinan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) dan jajaran lainnya.
Mahalnya harga rica dan bawang merah, serta langkanya bahan bakar solar di Sulawesi Utara yang semakin membuat rakyat menjerit menjadi penyebabnya.
“Di mana kerja instansi teknis pada pemerintahan ODSK. Sangat disayangkan kerja Hebat ODSK tidak bisa di dukung oleh kinerja kepala dinas perdagangan, dan kepala dinas pertambangan dan energi,” ungkap seorang Aktivis Pemuda Sulut, Oktavianus Kerap, Selasa (19/7/2022).
Di tengah mahalnya harga rica yang menyentuh Rp 56 Ribu hingga Rp 60 Ribu per kg dan bawang merah Rp 80 Ribu per kg, dirinya tak segan mempertanyakan kerja instansi terkait yang seharusnya bisa mengendalikan harga di pasar.
“Mungkin saja tidak pernah memantau harga di pasar atau memang tidak peduli dengan kebutuhan rakyat kecil. Kasihan si wong cilik yang harus belanja harga barito (Bawang, Rica, Tomat,red) yang hanya dikendalikan para pedagang,” katanya.
Demikian juga kurang lebih di tiga minggu terakhir ini sangat tampak antrean panjang kendaraan diesel di setiap SPBU untuk mengisi solar.
“Sangat miris, tapi timbul pertanyaan lagi, di mana kerja Hebat Kadis Pertambangan dan Energi dalam menyelesaikan kelangkaan bahan bakar solar. Kelalaian kedua kadis ini membawa dampak yang memilukan bagi rakyat Sulut,” pungkas.
Oktavianus Kerap berharap agar pemerintah, dalam hal ini kedua dinas terkait segera mengambil langkah Hebat untuk mengatasi masalah yang terjadi.
“Sebaiknya untuk barito dilakukan operasi pasar, sedangkan kelangkaan solar harus dikoordinasikan dengan Pertamina. Lakukanlah langkah-langkah hebat untuk bekerja Hebat bersama ODSK. Jangan sudah mendengar tapi kayak tuli, sudah melihat tapi dibutakan,” tutupnya.
(***/jenly)