Manado – Krisis ekonomi yang terjadi saat ini diprediksi mengancam ribuan buruh di Sulawesi Utara (Sulut). Pemerintah pun dituntut lebih banyak mengeluarkan program pro rakyat, terutama untuk mengantisipasi terjadinya pemutusan hubungan kerja massal.
Anggota Komisi 2 DPRD Sulut Marvel Dicky Makagansa, mengatakan lesunya perekonomian saat ini yang mengganggu aktivitas industri berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja.
“Sudah beberapa kali kita diskusikan. Sulut terkena imbas (perlambatan ekonomi). Berkaitan itu, memang perlu program-program yang sifatnya padat karya atau memberi alternatif permodalan,” kata Makagansa kepada BeritaManado.com.
Menurut Makagansa, saat ini serapan anggaran pemerintah masih tergolong kecil. “Ini tidak hanya di Sulut, tapi di provinsi lain juga begitu,” katanya.
Sementara untuk program jangka panjang, ke depan harus ada perubahan arah dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat. Jika saat ini mengandalkan sektor industri yang mampu menyerap tenaga kerja, pemprov harus menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat.
“Untuk jangka panjang, ini harus diperkuat. Memperbanyak wirausahawan itu memang penting,” katanya.
Sebagai langkah awal, menurut Makagansa, pemprov harus mempermudah akses permodalan bagi masyarakat, termasuk buruh yang terkena PHK. Kredit Cinta Rakyat yang saat ini dikeluarkan pemprov harus lebih dimaksimalkan.
Selain itu, perlu diperbanyak pelatihan-pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat. “Intinya bagaimana caranya agar jiwa wirausaha di masyarakat semakin tumbuh. Orientasinya tidak lagi mencari pekerjaan,” pungkasnya. (risat)
Manado – Krisis ekonomi yang terjadi saat ini diprediksi mengancam ribuan buruh di Sulawesi Utara (Sulut). Pemerintah pun dituntut lebih banyak mengeluarkan program pro rakyat, terutama untuk mengantisipasi terjadinya pemutusan hubungan kerja massal.
Anggota Komisi 2 DPRD Sulut Marvel Dicky Makagansa, mengatakan lesunya perekonomian saat ini yang mengganggu aktivitas industri berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja.
“Sudah beberapa kali kita diskusikan. Sulut terkena imbas (perlambatan ekonomi). Berkaitan itu, memang perlu program-program yang sifatnya padat karya atau memberi alternatif permodalan,” kata Makagansa kepada BeritaManado.com.
Menurut Makagansa, saat ini serapan anggaran pemerintah masih tergolong kecil. “Ini tidak hanya di Sulut, tapi di provinsi lain juga begitu,” katanya.
Sementara untuk program jangka panjang, ke depan harus ada perubahan arah dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat. Jika saat ini mengandalkan sektor industri yang mampu menyerap tenaga kerja, pemprov harus menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat.
“Untuk jangka panjang, ini harus diperkuat. Memperbanyak wirausahawan itu memang penting,” katanya.
Sebagai langkah awal, menurut Makagansa, pemprov harus mempermudah akses permodalan bagi masyarakat, termasuk buruh yang terkena PHK. Kredit Cinta Rakyat yang saat ini dikeluarkan pemprov harus lebih dimaksimalkan.
Selain itu, perlu diperbanyak pelatihan-pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat. “Intinya bagaimana caranya agar jiwa wirausaha di masyarakat semakin tumbuh. Orientasinya tidak lagi mencari pekerjaan,” pungkasnya. (risat)