Ratahan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) segera turun lapangan guna melakukan pemetaan area tutupan lahan atau area hutan yang masih hijau.
Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mitra.
“Tahun ini ada indikator yang harus diukur dalam IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) Bappeda, makanya tim akan segera turun untuk mencari data tutupan lahan terbaru,” ungkap Kepala DLH Mitra, Muchtar Wantasen, belum lama ini.
Dijelaskannya, terkait data tutupan lahan biasanya DLH Mitra hanya mengambil dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Tondano.
Namun karena data dari BPDASHL adalah data tahun sebelumnya, sedangkan IKTL membutuhkan data terbaru, maka pihaknya segera menurunkan tim untuk mengambil data terbaru.
“Biasanya data diambil dari BPDASHL Tondano dan kami hanya melakukan survey di lapangan. Walau demikian, kami hanya sekedar melakukan pemetaan saja, sebab tidak memiliki kapasitas untuk itu,” pungkasnya.
Dijelaskan Muchtar Wantasen, pihaknya memang tidak mengeluarkan data tutupan lahan dan hanya mengambil data tersebut dari instansi terkait.
“Kalau DLH lebih kepada memfasilitasi kegiatan konservasi atau penanaman kembali (Penghijauan,red) untuk lahan terbuka atau gundul. Bahkan untuk bibit diambil dari instansi terkait,” jelasnya.
(Jenly Wenur)