Manado, Berita Manado.com — Wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara Penatua Billy Lombok kembali diutus melalui doa dari para hamba Tuhan dan warga Sinode GMIM.
Seperti kita ketahui, calon pemimpin yang diutus melalui doa adalah pilihan yang diberkahi oleh harapan dan keyakinan.
Diketahui bersama, Billy Lombok adalah wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara aktif, dan kembali dicalonkan sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara pada Pemilu legislatif 2024 Partai Demokrat nomor urut 1.
Penatua Billy sapaan akrab wakil ketua DPRD penyandang gelar anggota DPRD paling populer itu saat dijumpai BeritaManado.com mengungkapkan, doa-doa adalah wahana pengantar, membawanya dengan energi spiritual serta spirit baru untuk menghadapi tantangan kepemimpinan.
“Saya sangat bersyukur menjadi salah satu yang diutus melalui doa, di mana, saya merasa terus diberikan kekuatan dan semangat baru lagi sebagai petugas rakyat yang membawa tanggung jawab besar dengan integritas, keadilan, dan kebijaksanaan sebagai pedoman,” ungkap Billy Selasa, (23/1/2024) di Kota Tomohon.
Lanjut Billy, doa tidak hanya memberikan dukungan rohaniah, tetapi juga menjadi fondasi kuat untuk kepemimpinan yang penuh kasih dan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat.
“Dalam doa, kita memohon agar dapat terus menjadi penuntun yang bijak, mampu memimpin dengan keberanian, dan memiliki ketulusan untuk melayani masyarakatnya,” terang Billy.
Kata Billy, doa-doa itu melambangkan harapan kita akan kepemimpinan yang membawa kemajuan, kesatuan, dan kesejahteraan bagi semua.
“Semoga setiap langkah ke depan dipenuhi dengan petunjuk yang membawa kebaikan bagi banyak orang,” jelasnya.
Sebelumnya, Penatua Billy juga diutus oleh warga Sinode GMIM di beberapa Gereja di Kabupaten Minahasa Selatan sebagai tanda kepercayaan warga Sinode GMIM atas beban kepemimpinan yang disandang oleh calon anggota legislatif dari partai Demokrat nomor urut 1 yang juga masih aktif sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, juga sebagai Sekretaris Partai Demokrat Sulawesi Utara, serta aktif dalam persekutuan Gereja Sinode GMIM.
(Erdysep Dirangga)