Tombariri, BeritaManado.com — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa kembali menggelar kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Tahun 2020 yang digelar di Tasik Ria Resort Tamawangko Kecamatan Tombariri, Rabu (29/7/2020).
Meski dalam suasana berbeda karena digelar dengan menerapkan Protokol Kesehatan akibat adanya Pandemi COVID-19, namun agenda yang sama dengan hari yang sama dengan tahun 2019 lalu ini berjalan lancar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Drs Teddy Sumual MAP, kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk memantapkan sekaligus mengevaluasi apa yang sudah dilakukan tahun 2019 lalu.
“Untuk tahun ini kami akui bahwa kegiatan fisik dan non fisik Disbudpar Minahasa memang tidak sebagaimana perencanaan karena adanya Pandemi COVID-19, namun kami bersyukur apa dihadapi bangsa Indonesia ini tidak separah daerah lain, sehingga memungkinkan diselenggarakan kegiatan ini meski dengan menerapkan Protokol Kesehatan,” ujar Teddy Sumual.
Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi ajang uji coba penerapan konsep pengembangan kepariwisataan di era new normal, karena disadari bahwa situasi saat ini tidak seharusnya menutup upaya-upaya kreatif di bidang pariwiata, termasuk unsur kebudayaan didalamnya.
“Kami berharap bahwa situasi normal seperti sebelumnya dapat segera dinikmati segenap lapisan masyarakat, agar geliat industry pariwisata dapat segera berjalan normal pula,” harap Sumual.
Sebagaimana diketahui, Kadisbudpar Minahasa Teddy Sumual juga tampil sebagai salah satu pembicara dengan fokus pada konsep-konsep Protokol Kesehatan dalam Pngembangan Kepariwisataan di era new normal, disusul Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata Dino Gobel dengan materi “My destination is your life”.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Henry Kaitjily jadir dengan membawakan materi Strategi Pembabgunan Pariwisata Sulut.
“Sulut saat ini seperti berada pada masa transisi selepas mengalami Pandemi COVID-19. Namun disadari bersama, dalam ketidakpastian kapan Pandemi COVID-19 berakhir, harus ada langkah strategis. Dari materi yang saya paparkan, intinya bahwa strategi yang harus dilakukan untuk membangun pariwisata Sulut adalah sinergitas semua stakeholder bahkan masyarakat sekalipun, penting untuk terlibat didalamnya,” jelas Kaitjily usai membawakan materi.
(Frangki Wullur)