Manado, BeritaManado.com – Kinerja yang telah dilakukan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw selama tahun 2017 mampu membawa Sulawesi Utara semakin progresif di berbagai bidang.
Terbukti, Pemprov Sulut mampu mengoptimalkan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tahun 2017, PAD Sulut sebesar Rp 1.146.694.267.559 meningkat dari Rp. 981.071.815.882 pada tahun 2016.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban (LKPJ) Gubernur tahun anggaran 2017 di ruang rapat paripurna, dipimpin Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Andrei Angouw, Jumat (6/4/2018).
“Optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah melalui kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi mampu meningkatkan PAD Sulawesi Utara,” jelas Gubernur Olly Dondokambey ketika menyampaikan LKPJ 2017.
Diketahui, Sulut juga memperoleh dana perimbangan sebesar Rp. 2.508.041.622.193 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 77.185.233.000 sehingga secara keseluruhan total pendapatan daerah sebesar Rp. 3.731.919.122.752.
Selain itu, Gubernur Olly juga menyampaikan laporan di bidang lainnya. Misalnya dalam urusan pariwisata. Di tahun 2017 upaya pengembangan pariwisata semakin diperlebar melalui promosi pariwisata ke mancanegara dan keikutsertaan dalam berbagai pameran promosi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara di tahun 2017 mencapai 86.000 orang, dan wisatawan nusantara 1.698.523 orang.
“Hal ini, memicu berkembangnya usaha sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang mencapai 38 hotel, dan hotel non bintang mencapai 325 hotel,” ujarnya.
Adapun, dalam urusan penanaman modal, Olly menerangkan peningkatan signifikan investasi PMA dan PMDN dibandingkan target RPJMD, yakni: 346 proyek dengan nilai yang targetkan sebesar Rp.2.500.000.000.000.
“Sedangkan dalam realisasi kita mampu mencetak angka spektakuler, yakni: sebesar Rp.7.935.940.139.000,- atau mencapai 317,44% dari target,” bebernya.
Berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Olly menuturkan, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
Angka kemiskinan juga mampu ditekan sebesar 0,3% dari angka 8,20% pada tahun 2016 menjadi 7,9% di tahun 2017, diikuti oleh angka pengangguran sebesar 6,20% di tahun 2016 berkurang menjadi 6,18% pada tahun 2017. Untuk inflasi, turun dari 3,31% di tahun 2016, menjadi 2,44% di tahun 2017. Sebaliknya pada bidang investasi mengalami kenaikan signifikan dari 4,5 triliun di tahun 2016, naik menjadi 6 triliun pada tahun 2017.
Sementara itu, dalam bidang pendidikan, Gubernur Olly menyebutkan berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai, antara lain : Angka Partisipasi Kasar (APK), untuk SD 106,09%; SMP 106.93% dan SMA 88,22%; Angka Partisipasi Murni (APM) SD 89,93%; SMP 76,19% dan SMA 61,97%; Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12%; usia 13-15 tahun sebesar 88,50% dan usia 16-18 tahun sebesar 68,52%; angka putus sekolah untuk tingkat SD 0,13%, SMP 0,37% dan SMA 0,08% serta SMK 0,40%; Angka Melek Huruf sebesar 99,63%, atau mampu menekan angka buta huruf hingga titik 0,37%, dengan kontribusi rata-rata bersekolah mencapai 9,09 tahun dan tingkat kelulusan untuk SD mencapai 100% kelulusan, SMP 99,99%, SMA 99.97%, SMK 99,96%.
“Angka tersebut menjadi cerminan keberhasilan kinerja kita dalam aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Gubernur Olly menerangkan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Sulut dalam capaian kinerja sebagai berikut: Angka Harapan Hidup terus meningkat hingga mencapai 71.02 tahun, menurunnya jumlah kasus gizi buruk dari 40 kasus di tahun 2016, mampu ditekan hingga 25 kasus di tahun 2017, atau berkurang sebesar 38%.
Persentase gizi buruk yang mendapatkan perawatan mencapai 100%; Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 54 kasus di tahun 2016 menjadi 36 kasus di tahun 2017; dan penurunan angka kematian bayi dari 250 kasus pada tahun 2016, turun menjadi 161 kasus pada tahun 2017.
Lebih jauh, Gubernur Olly berharap agar seluruh pelaksanaan pembangunan Sulut kedepan semakin menguatkan hubungan kerja pemerintah daerah dengan DPRD.
“Saya meyakini bahwa posisi paling depan sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah adalah DPRD. Kami merasakan sinergitas yang telah terbangun secara mutual. Sambil berharap, kedepan hubungan kerja akan lebih baik lagi, lebih efektif, kokoh dan luwes serta saling memajukan secara timbal balik kearah perubahan yang lebih baik,” imbuhnya.
Terpisah kepada BeritaManado.com usai pembacaan LKPJ oleh gubernur, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, mengatakan pembahasan LKPJ melalui Pansus LKPJ dimulai pekan depan sambil berharap kehadiran seluruh SKPD Pemprov Sulut.
“Tentu implementasi dari LKPJ Gubernur adalah realisasi kegiatan yang dilaksanakan SKPD, disitulah kita bisa mengetahui dan mengukur apakah program-program pembangunan selama 2017 berjalan baik ataukan masih ada kendala,” tandas Andrei Angouw.
Rapat paripurna turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Marthen Manopo, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Kapolda Irjen Pol Bambang Waskito, pejabat Forkompimda, pejabat Pemprov Sulut dan masyarakat umum.
(AdvertorialDPRDSulut/JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Kinerja yang telah dilakukan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw selama tahun 2017 mampu membawa Sulawesi Utara semakin progresif di berbagai bidang.
Terbukti, Pemprov Sulut mampu mengoptimalkan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tahun 2017, PAD Sulut sebesar Rp 1.146.694.267.559 meningkat dari Rp. 981.071.815.882 pada tahun 2016.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban (LKPJ) Gubernur tahun anggaran 2017 di ruang rapat paripurna, dipimpin Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Andrei Angouw, Jumat (6/4/2018).
“Optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah melalui kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi mampu meningkatkan PAD Sulawesi Utara,” jelas Gubernur Olly Dondokambey ketika menyampaikan LKPJ 2017.
Diketahui, Sulut juga memperoleh dana perimbangan sebesar Rp. 2.508.041.622.193 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 77.185.233.000 sehingga secara keseluruhan total pendapatan daerah sebesar Rp. 3.731.919.122.752.
Selain itu, Gubernur Olly juga menyampaikan laporan di bidang lainnya. Misalnya dalam urusan pariwisata. Di tahun 2017 upaya pengembangan pariwisata semakin diperlebar melalui promosi pariwisata ke mancanegara dan keikutsertaan dalam berbagai pameran promosi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara di tahun 2017 mencapai 86.000 orang, dan wisatawan nusantara 1.698.523 orang.
“Hal ini, memicu berkembangnya usaha sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang mencapai 38 hotel, dan hotel non bintang mencapai 325 hotel,” ujarnya.
Adapun, dalam urusan penanaman modal, Olly menerangkan peningkatan signifikan investasi PMA dan PMDN dibandingkan target RPJMD, yakni: 346 proyek dengan nilai yang targetkan sebesar Rp.2.500.000.000.000.
“Sedangkan dalam realisasi kita mampu mencetak angka spektakuler, yakni: sebesar Rp.7.935.940.139.000,- atau mencapai 317,44% dari target,” bebernya.
Berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Olly menuturkan, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
Angka kemiskinan juga mampu ditekan sebesar 0,3% dari angka 8,20% pada tahun 2016 menjadi 7,9% di tahun 2017, diikuti oleh angka pengangguran sebesar 6,20% di tahun 2016 berkurang menjadi 6,18% pada tahun 2017. Untuk inflasi, turun dari 3,31% di tahun 2016, menjadi 2,44% di tahun 2017. Sebaliknya pada bidang investasi mengalami kenaikan signifikan dari 4,5 triliun di tahun 2016, naik menjadi 6 triliun pada tahun 2017.
Sementara itu, dalam bidang pendidikan, Gubernur Olly menyebutkan berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai, antara lain : Angka Partisipasi Kasar (APK), untuk SD 106,09%; SMP 106.93% dan SMA 88,22%; Angka Partisipasi Murni (APM) SD 89,93%; SMP 76,19% dan SMA 61,97%; Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12%; usia 13-15 tahun sebesar 88,50% dan usia 16-18 tahun sebesar 68,52%; angka putus sekolah untuk tingkat SD 0,13%, SMP 0,37% dan SMA 0,08% serta SMK 0,40%; Angka Melek Huruf sebesar 99,63%, atau mampu menekan angka buta huruf hingga titik 0,37%, dengan kontribusi rata-rata bersekolah mencapai 9,09 tahun dan tingkat kelulusan untuk SD mencapai 100% kelulusan, SMP 99,99%, SMA 99.97%, SMK 99,96%.
“Angka tersebut menjadi cerminan keberhasilan kinerja kita dalam aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Gubernur Olly menerangkan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Sulut dalam capaian kinerja sebagai berikut: Angka Harapan Hidup terus meningkat hingga mencapai 71.02 tahun, menurunnya jumlah kasus gizi buruk dari 40 kasus di tahun 2016, mampu ditekan hingga 25 kasus di tahun 2017, atau berkurang sebesar 38%.
Persentase gizi buruk yang mendapatkan perawatan mencapai 100%; Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 54 kasus di tahun 2016 menjadi 36 kasus di tahun 2017; dan penurunan angka kematian bayi dari 250 kasus pada tahun 2016, turun menjadi 161 kasus pada tahun 2017.
Lebih jauh, Gubernur Olly berharap agar seluruh pelaksanaan pembangunan Sulut kedepan semakin menguatkan hubungan kerja pemerintah daerah dengan DPRD.
“Saya meyakini bahwa posisi paling depan sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah adalah DPRD. Kami merasakan sinergitas yang telah terbangun secara mutual. Sambil berharap, kedepan hubungan kerja akan lebih baik lagi, lebih efektif, kokoh dan luwes serta saling memajukan secara timbal balik kearah perubahan yang lebih baik,” imbuhnya.
Terpisah kepada BeritaManado.com usai pembacaan LKPJ oleh gubernur, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, mengatakan pembahasan LKPJ melalui Pansus LKPJ dimulai pekan depan sambil berharap kehadiran seluruh SKPD Pemprov Sulut.
“Tentu implementasi dari LKPJ Gubernur adalah realisasi kegiatan yang dilaksanakan SKPD, disitulah kita bisa mengetahui dan mengukur apakah program-program pembangunan selama 2017 berjalan baik ataukan masih ada kendala,” tandas Andrei Angouw.
Rapat paripurna turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Marthen Manopo, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Kapolda Irjen Pol Bambang Waskito, pejabat Forkompimda, pejabat Pemprov Sulut dan masyarakat umum.
(AdvertorialDPRDSulut/JerryPalohoon)