Manado – Terkait perencanaan yang kurang matang dan pengerjaan jalan dan trotoar yang aburadul, dinilai sebagai aksi menghambur-hamburkan uang rakyat.
Hal ini disebabkan, banyaknya proyek pengerjaan jalan dan trotoar tidak sesuai harapan masyarakat. Dan pada kenyataannya proyek tersebut digolongkan asal-asalan.
“Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan perencanaan melalui kajian yang lebih matang, sebelum merealisasikan proyek rehabilitasi jalan dan trotoar. Kalau hasilnya dikeluhkan masyarakat, dapat diartikan realisasi proyek mubazir. Dan proyek tersebut hanya menghamburkan uang rakyat. Karena setiap anggaran proyek diambil dari uang rakyat,” ujar personil DPRD Manado, Royke Anter.
Lanjutnya, banyak keluhan yang disampaikan masyarakat dari hasil proyek pembangunan jalan dan trotoar, yang dinilai tidak menyelesaikan persoalan di Kota Manado.
“Ada proyek pelebaran jalan yang bertujuan meminimalisir kemacetan malah menimbulkan persoalan baru. Jalan diperlebar, tapi drainase yang semulanya 1,20 meter akhirnya dipersempit menjadi 80 cm. Dan ini akan berdampak buruk pada daya tampung volume air ketika hujan. Bisa-bisa menyebabkan banjir dan genangan air. Saya kira, seharusnya sebelum menyusun proyek, PU perlu mengkaji secara matang dampak positif dan negatif setiap program. Jangan sampai, proyek dengan tujuan baik pada akhirnya menimbulkan persoalan baru,” tegas politisi partai Demokrat itu. (Leriando Kambey)