Amurang – Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) bakal berdiri sekolah berbagai kejuruan. Buktinya belum lama ini di gaungkan rencana pembangunan SMK Kelautan. Kali ini, SMK Tataboga dan Tatabusana yang digagas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel, Drs Jan Rattu, MPd membenarkan hal diatas. ‘’Ya, saat ini pihaknya sedang matangkan rencana tersebut. Sebab usulan sudah disampaikan ke pemerintah pusat, melalui Kemendiknas khususnya bidang Dikmen. Meski sekolah berbasis tataboga dan busana ini baru bersifat jarak jauh,’’ ujar Rattu.
“Kami mengupayakan menyediakan layanan pendidikan berupa ruang belajar dua unit dan satu unit ruang praktek. Maksud sekolah jarak jauh ini, agar tidak lagi disibukan dengan pembangunan yang baru, hanya menempatkan di gedung-gedung sekolah kejuruan yang ada,” jelas Rattu belum lama ini.
Rattu menambakan, SMK Tataboga dan Busana ini banyak digandrungi calon siswa. Sebab dari amatanya, keahlian seperti ini masih jarang di Minahasa Selatan dan Sulut.
Disentil rencana pembangunan SMK Kelautan, kata Rattu bahwa perlu adanya sosialisasi. ‘’Sebab pada umumnya orang tua maupun tetua di Minsel adalah nelayan. Takutnya mereka tak mau menyekolakan anaknya dikarenakan mereka-mereka ini menganggap sangat mengetahui soal laut yang merupakan mata pencaharian berpuluh-puluh tahun lamanya,’’ pungkasnya. (and)
Amurang – Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) bakal berdiri sekolah berbagai kejuruan. Buktinya belum lama ini di gaungkan rencana pembangunan SMK Kelautan. Kali ini, SMK Tataboga dan Tatabusana yang digagas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel, Drs Jan Rattu, MPd membenarkan hal diatas. ‘’Ya, saat ini pihaknya sedang matangkan rencana tersebut. Sebab usulan sudah disampaikan ke pemerintah pusat, melalui Kemendiknas khususnya bidang Dikmen. Meski sekolah berbasis tataboga dan busana ini baru bersifat jarak jauh,’’ ujar Rattu.
“Kami mengupayakan menyediakan layanan pendidikan berupa ruang belajar dua unit dan satu unit ruang praktek. Maksud sekolah jarak jauh ini, agar tidak lagi disibukan dengan pembangunan yang baru, hanya menempatkan di gedung-gedung sekolah kejuruan yang ada,” jelas Rattu belum lama ini.
Rattu menambakan, SMK Tataboga dan Busana ini banyak digandrungi calon siswa. Sebab dari amatanya, keahlian seperti ini masih jarang di Minahasa Selatan dan Sulut.
Disentil rencana pembangunan SMK Kelautan, kata Rattu bahwa perlu adanya sosialisasi. ‘’Sebab pada umumnya orang tua maupun tetua di Minsel adalah nelayan. Takutnya mereka tak mau menyekolakan anaknya dikarenakan mereka-mereka ini menganggap sangat mengetahui soal laut yang merupakan mata pencaharian berpuluh-puluh tahun lamanya,’’ pungkasnya. (and)