Manado – Meski bersifat dugaan, APBD Kota Manado untuk tahun 2015 ditolak pemerintah Provinsi Sulut. Pasalnya, tak biasanya setelah ditetapkan lewat rapat paripurna, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado kembali menggelar rapat mendadak, Selasa (30/12/2014) malam ini, pasca evaluasi di pemerintah provinsi.
Informasi yang diperoleh Beritamanado.com menyebutkan, sejumlah penganggaran program yang tertata dalam APBD tahun 2015 seperti perjalaan dinas DPRD dan SKPD, besaran anggarannya tidak disetujui karena dinilai terlalu besar.
Selain itu, sejumlah program pemerintah Kota Manado pun nampaknya tidak direstui oleh pemerintah provinsi. Dan ditolaknya sejumlah anggaran dengan alasan utamanya karena pembahasan APBD tergesa-gesa.
“Saya sudah memprediksi sejak awal, pasti akan ada program atau anggaran yang tidak akan disetujui oleh pemerintah provinsi. Apalagi pembahasannya sangat tergesa-gesa. Masakan pembahasan hanya berlangsung 1 hari. Inikan sangat aneh,” kata Terry Umboh, pengamat parlemen Kota Manado yang ikut memantau jalannya pembahasan APBD beberapa waktu lalu.
Sementara itu, ketika dikoonfirmasi ke sejumlah anggota Banggar, nampaknya mereka enggan memberikan komentar. “Bagusnya, tanya langsung ke pimpinan dewan dan ketua Pansus. Kalau mau dibuatkan berita, jangan pakai torang pe nama neh,” tutur beberapa legislator Kota Manado yang meminta namanya tidak dipublis. (leriandokambey)
Manado – Meski bersifat dugaan, APBD Kota Manado untuk tahun 2015 ditolak pemerintah Provinsi Sulut. Pasalnya, tak biasanya setelah ditetapkan lewat rapat paripurna, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado kembali menggelar rapat mendadak, Selasa (30/12/2014) malam ini, pasca evaluasi di pemerintah provinsi.
Informasi yang diperoleh Beritamanado.com menyebutkan, sejumlah penganggaran program yang tertata dalam APBD tahun 2015 seperti perjalaan dinas DPRD dan SKPD, besaran anggarannya tidak disetujui karena dinilai terlalu besar.
Selain itu, sejumlah program pemerintah Kota Manado pun nampaknya tidak direstui oleh pemerintah provinsi. Dan ditolaknya sejumlah anggaran dengan alasan utamanya karena pembahasan APBD tergesa-gesa.
“Saya sudah memprediksi sejak awal, pasti akan ada program atau anggaran yang tidak akan disetujui oleh pemerintah provinsi. Apalagi pembahasannya sangat tergesa-gesa. Masakan pembahasan hanya berlangsung 1 hari. Inikan sangat aneh,” kata Terry Umboh, pengamat parlemen Kota Manado yang ikut memantau jalannya pembahasan APBD beberapa waktu lalu.
Sementara itu, ketika dikoonfirmasi ke sejumlah anggota Banggar, nampaknya mereka enggan memberikan komentar. “Bagusnya, tanya langsung ke pimpinan dewan dan ketua Pansus. Kalau mau dibuatkan berita, jangan pakai torang pe nama neh,” tutur beberapa legislator Kota Manado yang meminta namanya tidak dipublis. (leriandokambey)