Tondano – Diduga untuk mengamankan peluang menang di Pilkada Minahasa 2018 mendatang, calon petahana Jantje Wowiling Sajow dinilai mulai melakukan bersih-bersih pegawainya. Bahkan sejumlah pengamat mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bagian dari ekspresi ketakutan dalam rangka penghadapi suksesi Pilkada.
Dari informasi yang dihimpun, ada sejumlah pegawai yang sebenarnya memiliki latar belakang ilmu yang patut diperhitungkan, kini justeru boleh dikatakan tidak lagi memiliki jabatan yang sesuai. Hal itu tak terkecuali bagi lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dimana salah satunya adalah mantan Sekretaris Pribadi Wakil Bupati Minahasa Theo Umbas SSTP.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Massie, Rabu (5/7/2017) bahwa kalau memang mau professional, pemerintah dalam hal ini Bupati Jantje Wowiling Sajow harus mengesampingkan urusan-urusan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan.
“Kalau ada pegawai berprestasi atau paling tidak memiliki kemampuan bidang pemerintahan apalagi lulusan IPDN, saya rasa seorang kepala daerah terlalu terburu-buru jika harus melakukan mutasi atau lebih lazim disebut bersih-bersih, apalagi unsur penilaiannya tidak jelas karena apa hingga mutasi tiba-tiba dilakukan,” kata Massie.
Ditambahkannya, masyarakat umum pasti akan menilai bahwa melakukan mutasi di hari-hari jelang Pilkada Minahasa 2018, tidak lain maksudnya adalah karena adanya kepentingan politik di dalamnya. Namun demikian, diharapkannya hal tersebut tidak akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan bersama.
Mengenai hal tersbeut, hingga berita ini diturunkan, baik Bupati Minahasa maupun instansi teknis bersangkutan yang mengurusi hal-hal seputar kepegawaian, keduanya belum berhasil dihubungi. (frangkiwullur)
Tondano – Diduga untuk mengamankan peluang menang di Pilkada Minahasa 2018 mendatang, calon petahana Jantje Wowiling Sajow dinilai mulai melakukan bersih-bersih pegawainya. Bahkan sejumlah pengamat mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bagian dari ekspresi ketakutan dalam rangka penghadapi suksesi Pilkada.
Dari informasi yang dihimpun, ada sejumlah pegawai yang sebenarnya memiliki latar belakang ilmu yang patut diperhitungkan, kini justeru boleh dikatakan tidak lagi memiliki jabatan yang sesuai. Hal itu tak terkecuali bagi lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dimana salah satunya adalah mantan Sekretaris Pribadi Wakil Bupati Minahasa Theo Umbas SSTP.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Massie, Rabu (5/7/2017) bahwa kalau memang mau professional, pemerintah dalam hal ini Bupati Jantje Wowiling Sajow harus mengesampingkan urusan-urusan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan.
“Kalau ada pegawai berprestasi atau paling tidak memiliki kemampuan bidang pemerintahan apalagi lulusan IPDN, saya rasa seorang kepala daerah terlalu terburu-buru jika harus melakukan mutasi atau lebih lazim disebut bersih-bersih, apalagi unsur penilaiannya tidak jelas karena apa hingga mutasi tiba-tiba dilakukan,” kata Massie.
Ditambahkannya, masyarakat umum pasti akan menilai bahwa melakukan mutasi di hari-hari jelang Pilkada Minahasa 2018, tidak lain maksudnya adalah karena adanya kepentingan politik di dalamnya. Namun demikian, diharapkannya hal tersebut tidak akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan bersama.
Mengenai hal tersbeut, hingga berita ini diturunkan, baik Bupati Minahasa maupun instansi teknis bersangkutan yang mengurusi hal-hal seputar kepegawaian, keduanya belum berhasil dihubungi. (frangkiwullur)