Bitung, BeritaManado.com – Tiga Pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota dalam beberapa hari ini mulai melakukan tahapan kampanye dengan menemui warga menyampaikan program, visi dan misi.
Namun berbeda dengan salah satu calon wali kota, Max Lomban yang lebih memilih “menyerang” Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bitung, Edison Humiang dengan tudingan tidak berlaku netral kendati baru beberapa hari bertugas.
“Ini Pjs kalo miring bagitu torang mo usul mengganti padia,” kata Max di hadapan pendukungnya yang rekamannya menyebar, Kamis (30/09/2020).
Dengan nada beraapi-api, pasangan Martin Tumbelaka ini mengaku telah mengantongi bukti berupa rekaman soal pernyataan Edison mengintimidasi rakyat saat menyampaikan sambutan di acara duka.
“Selama ini saya sabar sebagai wali kota, tapi kali ini saya cuti kampanye jadi ini bahan kampanye saya, torang usul ganti padia kalau bagitu depa kelakuan,” katanya.
Juga dirinya meminta para THL, Pala dan RT agar tidak takut dengan ancaman dari Pjs jika tetap mengibarkan bendera partainya.
“THL jangan ada diskriminasi kepada rakyat. THL, Pala, RT layani rakyat sebagaimana tugasnya. Kalau ngoni mo kase badiri bendera biru silakan, ngo pe hak itu. Tapi ada yang bilang kalo kase bendera biru mo dapa ganti, kita kase kembali sebagai wali kota bitung tanggal 6 Desember,” katanya.
Bahkan dengan tegas dan berulang Max menyatakan jika apa yang disampaikan soal tidak netralnya Pjs wali kota adalah bahan kampanyenya.
“Pejabat sementara harus netral, bukan memihak kepada siapa-siapa, saya juga tidak mau memihak kepada saya tapi jangan memihak ke yang lain. Pala, RT lakasnakan tugas kalian layani rakyat, THL layani rakyat. Kalau orang tanya siapa yang bilang, bilang calon yang bilang, MJL yang bilang. Ndak ada tu ganti-ganti, dia ndak punya hak mengganti,” katanya.
Ia juga menilai, apa yang disampaikan Pjs di sambutan duka kurang ajar dan tidak pantas dilakukan.
“Ndak betul pejabat sementara begitu, beliau menyampaikan kalau bukan mendukung warna itu mo dapa ganti. Memang kurang ajar model pejabat bagitu,” katanya.
Menanggapi tudingan calon petahana itu, Edison langsug mengklarifikasi di hadapan camat dan lurah se-Kota Bitung yang melakukan pertemuan di ruangan BPU Kantor Wali Kota.
Bahkan Asisten I Pemprov Sulut ini memutar rekaman suara Max saat berkampanye kemudian memanggil camat Lembeh Utara dan Lurah Doorbolang untuk mengklarifikasi tudingan itu.
Keduanya dengan menggunakan pengeras suara menyatakan semua yang dituduhkan calon wali kota Max kepada Pjs tidak benar, termasuk saat menyampaikan sambutan di salah satu duka di Kelurahan Dorbolaang tidak ada kata-kata apalagi kalimat seperti yang disangkakan.
“Tidak netralnya dimana? Apakah salah jika saya meminta aparata kecamatan, kelurahan hingga THL, Pala dan RT bersikap netral? Kalau memang punya bukti rekaman silakan lapor dan saya akan tetap menindak ASN termasuk THL, Pala dam RT yang tidak netral tanpa terkecuali,” tegasnya.
(abinenobm)