Manado, BeritaManado.com — Pergub Nomor 44 tahun 2020 telah memberi sinyal baik dibukanya pusat perbelanjaan di Kota Manado.
Namun fakta di lapangan belum menggembirakan pelaku usaha.
Harapan agar 1 Juli 2020 operasional pasar modern dimulai, nyatanya belum terwujud.
Alasannya, Manado masih berstatus zona merah dalam penyebaran COVID-19, sehingga ada berbagai pertimbangan dari pemangku jabatan.
Pengamat Ekonomi, DR Frederik Gerard Worang menyayangkan hal ini.
Frederik Gerard Worang menilai Walikota Manado sedikit berbeda paham dengan Presiden Joko Widodo yang tidak ingin krisis ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, banyak daerah di Indonesia kondisinya lebih parah, namun tetap konsisten menggerakkan roda ekonomi.
“Surabaya itu zona hitam, merah pekat malah. Tapi mall tetap beroperasi. Begitu juga dengan Makassar,” kata Frederik Worang kepada BeritaManado, Rabu (1/7/2020).
Menurut Worang, masih banyak yang perlu dipertegas, ketimbang menggantung harapan para pekerja mall.
“Di Manado, banyak yang kumpul-kumpul di rumah kopi tanpa masker. Seperti ini yang harus ditindak,” bebernya.
Ia menegaskan, demi rakyat, meski pandemi, ekonomi seharusnya berjalan normal.
Tidak melulu terpaku dengan beragam aturan.
“Ingat, defisit APBN kita sudah Rp1000 Triliun. Mobil pun jika dibiarkan akan berkarat,” beber Worang.
‘Amunisi’ Pekerja Menipis
Frederik sepakat jika pusat perbelanjaan sudah beroperasi.
Apalagi, setelah berbulan-bulan vakum, ‘amunisi’ para pekerja yang dirumahkan pasti menipis.
“Mungkin tabungan mereka (pekerja) sudah habis. Masa berharap dari bansos terus. Bantuan itu juga tidak selamanya ada,” terangnya.
Kondisi itu kata Worang, jika melihat dari sisi tenaga kerja.
Sementara di sektor ekonomi, penutupan pusat perbelanjaan telah mempengaruhi aktifitas bisnis dengan keterlibatan orang banyak.
“Kita harus memikirkan para distributor, penyuplai barang, hingga produsen kecil. Mau dipasarkan ke mana produknya. Jika terlalu lama berhenti, mungkin sudah bangkrut sekarang. Belum lagi para cleaning service dan tukang parkir, sedang apa mereka sekarang,” tandasnya.
(Alfrits Semen)