BITUNG – Luar biasa kepedulian anggota DPRD Sulut Jhon Dumais terhadap masyarakat kota Bitung. Figur populis ini tak henti-hentinya menyambangi warga termasuk pada masa reses ketiga tahun 2012. Sehari sebelumnya menemui konstituennya di kecamatan Aertembaga dan Ranowulu, maka Rabu (21/12) malam, Bang Jhon, panggilan akrab mantan aktifis ini menemui warga kelurahan Lirang, kecamatan Lembeh Utara.
Meski hari sudah malam bahkan waktu menunjukkan pukul 19.50 WITA, tak menyurutkan niat Bang Jhon (Jhon Dumais) yang ditemani dua staf deprov dan wartawan beritamanado menyeberangi selat Lembeh dari pelabuhan ruko Pateten dengan kondisi cuaca berangin dan ombak cukup tinggi. Rombongan tiba di kelurahan Binuang pukul 20.35 WITA, kemudian lanjut dengan perjalanan darat menggunakan sepeda motor atas bantuan kepala jaga Darius Gampu dan Sudarman Mangamba, kader Demokrat Lembeh.
Dari kelurahan Binuang, rombongan bergegas menuju kelurahan Lirang sejauh 8 km dengan kondisi jalan “tak terbayangkan” jalan lingkar rusak parah dengan bebukitan tinggi, bahkan tiga sepeda motor yang digunakan sering terpeleset. “Mungkin ini so jalan-jalan Tuhan, Bang Jhon bisa melihat secara langsung kondisi jalan disini,” tutur Gampu dan Sudarman yang menjadi penunjuk jalan.
Pendapat senada juga diutarakan dua staf deprov, “selama hidup baru kali ini saya melintas di jalan separah ini,” tutur keduanya dengan mimik wajah terheran-heran.
Tampak Bang Jhon yang mengendarai salah-satu sepeda motor sangat bersemangat meski medan yang sangat berat, mengisyaratkan keinginan besarnya untuk menemui warga desa Lirang, padahal kala itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.05 WITA. Akhirnya sekitar pukul 22.20 WITA, rombongan sebanyak enam orang ini tiba di desa Lirang disambut lurah dan majelis gereja GPdI beserta sebagian warga karena sebagiannya lagi sudah pulang berhubung sudah larut malam.
Walaupun hanya diwakili beberapa warga yang didampingi Gbl Albert Awuy, ketua majelis GPdI wilayah 41 Maesa dan Gbl Butje Haniko, ketua majelis GPdI wilayah 44 Lembeh Utara yang sekaligus ketua GPdI Lirang, disampaikan berbagai aspirasi kepada Dumais.
“Tidak banyak yang akan kami keluhkan. Bang Jhon kan sudah lihat jalan tadi, termasuk air bersih yang sulit disini,” tutur seorang warga. Selain berjanji akan menyampaikannya kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kota Bitung, Dumais juga menjelaskan berbagai hal terkait rencana pembangunan di kota Bitung.
“Yang pasti pemerintah ingin mensejahterakan masyarakatnya termasuk warga pulau Lembeh, namun semuanya harus dilakukan bertahap,” tukas Dumais yang mendapat apresiasi positif warga sambil menyerahkan bantuan satu unit genset sebagai alat penerangan.
Pukul 23.30 WITA rombongan memulai perjalanan kembali melintas hutan pulau putus dan sempat beberapa kali istirahat karena medan sangat berat dengan tebing-tebing tinggi dan curam, jalan tanah bercampur batu kerikil. Rombongan tiba kembali di Binuang pukul 00.35 WITA (Kamis dinihari), kemudian dilanjutkan dengan perjalanan laut menyeberangi selat Lembeh, tiba di pusat kota Bitung pukul setengah dua dini hari. (inka)
BITUNG – Luar biasa kepedulian anggota DPRD Sulut Jhon Dumais terhadap masyarakat kota Bitung. Figur populis ini tak henti-hentinya menyambangi warga termasuk pada masa reses ketiga tahun 2012. Sehari sebelumnya menemui konstituennya di kecamatan Aertembaga dan Ranowulu, maka Rabu (21/12) malam, Bang Jhon, panggilan akrab mantan aktifis ini menemui warga kelurahan Lirang, kecamatan Lembeh Utara.
Meski hari sudah malam bahkan waktu menunjukkan pukul 19.50 WITA, tak menyurutkan niat Bang Jhon (Jhon Dumais) yang ditemani dua staf deprov dan wartawan beritamanado menyeberangi selat Lembeh dari pelabuhan ruko Pateten dengan kondisi cuaca berangin dan ombak cukup tinggi. Rombongan tiba di kelurahan Binuang pukul 20.35 WITA, kemudian lanjut dengan perjalanan darat menggunakan sepeda motor atas bantuan kepala jaga Darius Gampu dan Sudarman Mangamba, kader Demokrat Lembeh.
Dari kelurahan Binuang, rombongan bergegas menuju kelurahan Lirang sejauh 8 km dengan kondisi jalan “tak terbayangkan” jalan lingkar rusak parah dengan bebukitan tinggi, bahkan tiga sepeda motor yang digunakan sering terpeleset. “Mungkin ini so jalan-jalan Tuhan, Bang Jhon bisa melihat secara langsung kondisi jalan disini,” tutur Gampu dan Sudarman yang menjadi penunjuk jalan.
Pendapat senada juga diutarakan dua staf deprov, “selama hidup baru kali ini saya melintas di jalan separah ini,” tutur keduanya dengan mimik wajah terheran-heran.
Tampak Bang Jhon yang mengendarai salah-satu sepeda motor sangat bersemangat meski medan yang sangat berat, mengisyaratkan keinginan besarnya untuk menemui warga desa Lirang, padahal kala itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.05 WITA. Akhirnya sekitar pukul 22.20 WITA, rombongan sebanyak enam orang ini tiba di desa Lirang disambut lurah dan majelis gereja GPdI beserta sebagian warga karena sebagiannya lagi sudah pulang berhubung sudah larut malam.
Walaupun hanya diwakili beberapa warga yang didampingi Gbl Albert Awuy, ketua majelis GPdI wilayah 41 Maesa dan Gbl Butje Haniko, ketua majelis GPdI wilayah 44 Lembeh Utara yang sekaligus ketua GPdI Lirang, disampaikan berbagai aspirasi kepada Dumais.
“Tidak banyak yang akan kami keluhkan. Bang Jhon kan sudah lihat jalan tadi, termasuk air bersih yang sulit disini,” tutur seorang warga. Selain berjanji akan menyampaikannya kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kota Bitung, Dumais juga menjelaskan berbagai hal terkait rencana pembangunan di kota Bitung.
“Yang pasti pemerintah ingin mensejahterakan masyarakatnya termasuk warga pulau Lembeh, namun semuanya harus dilakukan bertahap,” tukas Dumais yang mendapat apresiasi positif warga sambil menyerahkan bantuan satu unit genset sebagai alat penerangan.
Pukul 23.30 WITA rombongan memulai perjalanan kembali melintas hutan pulau putus dan sempat beberapa kali istirahat karena medan sangat berat dengan tebing-tebing tinggi dan curam, jalan tanah bercampur batu kerikil. Rombongan tiba kembali di Binuang pukul 00.35 WITA (Kamis dinihari), kemudian dilanjutkan dengan perjalanan laut menyeberangi selat Lembeh, tiba di pusat kota Bitung pukul setengah dua dini hari. (inka)