Manado – Datangkan Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon untuk Kuliah Umum bertemakan “Transformasi Pertanian Kita”, Selasa (04/08/2015) di Auditorium Unsrat.
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA yang menghadiri kuliah umum ini mendorong agar Mahasiswa mengembangkan pertanian inovatif.
“Pembangunan sektor pertanian mengalami persaingan yang cukup keras dari pembangunan sektor non pertanian yang mengakibatkan semakin berkurangnya lahan pertanian. Salah satu dampak pengurangan lahan pertanian adalah sulitnya mencapai serta mempertahankan swasembada beras,” ujar Kumaat.
“Sementara itu jumlah penduduk yang terus bertambah tidak di imbangi dengan peningkatan produksi.Di sisi lain pemerintah telah berupaya memberi insentif agar petani tidak menjual atau mengalih-fungsikan lahan mereka. Tidak mudah menjadi petani di era sekarang ini di karenakan : kondisi cuaca,lemahnya permodalan,ketersediaan tenaga kerja,adopsi dan penerapan teknologi,” sambungnya.
Rektor berharap melalui kuliah umum ini, dapat memetik berbagai makna penting untuk memajukan pertanian sekaligus kaum petani yang notabene masih merupakan populasi tertinggi di Indonesia.
Pada kesempatan berbeda, Dekan Fakultas Pertania Unsrat, Prof DR Ir Jantje Pelealu mengatakan saat ini Fakultasnya sedang mempersiapkan penelitian guna memfilter berbagai barang impor yang akan menggurita saat MEA dibuka.
“Saat ini kami sedang fokus terhadap penelitian, kami juga akan mememberikan pemahaman kepada masyarakat bagimana nantinya untuk mengetahui produk yang bermutu seperti apa, sekaligus memfilter barang-barang impor yang nantinya akan masuk ke Sulut melalui penerapan MEA. Padahal produk lokal tidak kalah bersaing,” tegasnya. (risat)