Bitung, BeritaManado.com – Dampak proyek jalan tol Manado-Bitung kembali disampaikan warga Kelurahan Kakenturan II Lingkungan 1 Kecamatan Maesa di reses anggota DPRD Kota Bitung, Ramlan Ifran, Selasa (06/04/2021).
Warga menilai, dampak proyek tol seperti banjir, debu dan lumpur hingga saat ini tak kunjung diselesaikan padahal sudah berulang kali disampaikan ke pemerintah Kelurahan, Kecamatan hingga ke pihak kontraktor proyek tol.
“Kami sampai menggelar aksi demo meminta jalan keluar dari dampak proyek tol, tapi hanya sampai di janji dan tidak pernah ada solusi,” kata salah satu warga, Andi Hendra Saputra.
Belum lagi akses jalan menuju pemukiman yang hanya cukup dilewati satu kendaraan roda empat akibat proyek tol.
“Kami tidak minta-minta, besok kalau ada kejadian kebakaran sudah pasti armada pemadam tidak akan bisa masuk karena lebar jalan tidak memadai untuk kendaraan Damkar,” katanya.
Lebih anehnya lagi kata dia saat warga menuntut agar dibangun drainase agar tidak terjadi genangan air, pihak tol malah berbalik bertanya solusi seperti apa yang diinginkan masyarakat.
“Inikan konyol namanya, mereka yang melaksanakan pekerjaan malah bertanya solusi kepada kami,” katanya.
Harusnya menurut dia, sebelum proyek dilaksanakan ada simulasi dampak pembangunan tol terhadap pemukiman warga agar bisa meminimalisir dampaknya,
Tapi kenyataannya, kata Andi, pihak pekerja tol bekerja tiba saat tiba akal dan itu terbukti dengan drainase yang dibangun mentok alias buntu.
“Logikanya, drainase dibangun untuk mengalirkan air ke laut, tapi ini drainase dibangun menabrak bukti alias buntu. Akibatnya, setiap hujan pemukiman tergenang,” katanya.
Menanggapi aspirasi warga itu, Ramlan menyatakan turut prihatin dan dirinya sudah pernah menindaklanjuti apa yang dirasakan warga Kakenturan II akibat proyek tol lewat hearing di DPRD.
Bahkan kader Partai NasDem ini juga sudah pernah mendatangi langsung kantor pekerja proyek tol dan meminta agar persoalan di Kakenturan II segera dicarikan solusinya.
“Malah kepada managernya saya sampaikan agar kantor mereka dipindahkan ke Kakenturan II agar bisa merasakan apa yang dirasakan warga selama ini akibat proyek tol,” kata Ramlan.
Pun demikian, Ramlan menyampaikan akan menindaklanjuti aspirasi warga Kakenturan II baik dampak proyek tol termasuk juga usulan pengadaan serta perbaikan fasilitas publik.
“Hasil reses ini akan saya kawal dan mohon dukungan doanya agar bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait,” katanya.
Hadir juga dalam reses Camat Maesa, Herny M Posumah bersama sejumlah perwakilan OPD dan BPJS.
(abinenobm)