Manado, BeritaManado.com — Perjuangan mempertahankan hidup di tengah pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah.
Apalagi dengan pemberlakuan PHK dan Work From Home (WFH), kebijakan ini lebih menyulitkan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Demikian halnya yang dialami oleh tukang ojek pangkalan (Opang), pandemi Covid-19 begitu sangat berpengaruh dalam meraup penghasilan.
Sebagaimana pengakuan Jero, salah satu tukang ojek di pangkalan Manibang II, Kelurahan Malalayang II
“Wabah ini begitu terasa bagi pendapatan harian kami,” kata Jero kepada BeritaManado.com, Selasa (7/6/2020).
Menurutnya, penghasilan yang didapat saat ini menurun drastis, jauh dari sebelum pandemi Covid-19.
“Sekarang ini sudah bersyukur bisa dapat Rp60 ribu perhari, kalau dulu bisa capai 150 ribu,” ujarnya.
Namun pendapatan Rp60 ribu itu dikatakannya, jika para Opang beroperasi satu hari.
“Itu jika kita beroperasi masuk pangkalan jam 6 pagi, pulang rumah jam 8 malam,” jelasnya.
Pendapatan bisa menurun menurutnya karena banyak pegawai dan karyawan yang dirumahkan.
“Penumpang kami terbanyak para pegawai, karyawan dan anak sekolah juga banyak yang memakai jasa kami,” terangnya.
Selain itu dikatakannya, saat ini tidak semua anggota ojek yang beroperasi.
“Disini ada 65 nama anggota pangkalan tetapi sekarang yang beroperasi hanya sekitar 10 personil saja,” imbuhnya.
Tetapi keadaan ini dikatakannya harus dijalani meskipun hati kecil menjerit.
“Apa mau dikata, hujan panas itu payung kami. Kesulitan ini selimut perjuangan hidup kami,” ungkap Jero yang sudah lebih dari 10 tahun mangkal di Pangkalan Ojek Manibang Dua.
(BennyManoppo)