Manado BeritaManado.com — Ketua Partai Gerindra Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Conny Lolyta Rumondor menegaskan Posisi Demokrat Sulut di Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran.
Pasalnya, beredar di berbagai media yang menyebut bahwa Partai Demokrat Sulut terzalimi oleh TKD.
Menurut Conny, berita dan informasi yang beredar tersebut tidak benar dan harus diluruskan.
“Tolong media jangan menulis bahwa mereka (Partai Demokrat Sulut) dizalimi. Itu tidak benar. Justru mereka yang meninggalkan kami, anggap enteng pa Torang,” tegas Conny Sabtu, ( 6/4/2024) di ballroom Aryaduta hotel Manado.
Lanjut Conny, Partai Demokrat justru yang memutar balikkan fakta dan mengaku dizalimi.
“Saat pemilihan ketua TKD lalu, ibu Christiany Eugenia Paruntu dua suara, Elly Lasut 1 suara, saya 5 suara.setelah pemilihan, kami video call dengan Elly Lasut, dan dia bilang, menyesuaikan dengan keputusan rapat. Dua hari kemudian mereka menggelar rapat gelap di Luwansa, dan yang saya tahu pimpin rapat itu Hillary Lasut bukan Elly Lasut. Kemudian buat berita acara dan dalam berita acara disebut rapat ini di hadiri oleh Elly Lasut, padahal tidak ada. Kemudian berita acara itu di kirim ke TKN, dan TKN kirim ke saya. Kemudian, solusinya adalah nanti ketua TKN yang memutuskan siapa ketua TKD, kemudian diputuskan, saya ketua TKD. Nah dari situ, besoknya pak Elly Lasut keluar dari grup,” jelas Conny.
Meski demikian, Conny mengaku dia memasukkan Elly Lasut di grup-grup TKD dan sempat berkomunikasi dengan Elly Lasut menanyakan siapa kader Demokrat yang akan masuk dalam struktur, tetapi tidak ada jawaban.
Bahkan, sampai sekarang pun saat kegiatan Koalisi Indonesia Maju, termasuk acara buka puasa bersama, Ketua Partai Demokrat tak terundang sebab tidak ada di dalam grup TKD.
“Undangan itu disebarkan melalui grup-grup TKD, Sementara ketua demokrat sudah di keluarkan dari grup TKD sejak setelah selesai pemilu, karna tidak pernah mau berkomunikasi, sejak bukan dia yang jadi ketua TKD Prabowo Gibran Sulut. Jadi komunikasi yang terus terjaga di KIM Prabowo Gibran SULUT cuma ada 8 partai yang aktif di luar Demokrat, kemudian di tambah dengan dua teman baru NasDem dengan Perindo. Ketua demokrat tidak pernah mau hadir dalam setiap undangan rapat dan kegiatan-kegiatan TKD KIM Sulut,” terang Conny.
Tak hanya itu, Conny pun menganggap Partai Demokrat telah menentukan sikapnya setelah tak pernah lagi hadir di setiap rapat TKD dan keluar dari grup TKD.
“Dia mau koalisi dengan rakyat. Torang ini bukang depe rakyat,” Sorot Conny.
(Erdysep Dirangga)