Manado-Terpilih sebagai dokter yang akan menangani langsung proses kelahiran seekor bayi Anoa Sulawesi, membuat drH Adven Simamora sangat cemas.
Bagaimana tidak, kabar tentang kehamilan seekor anoa betina bernama Denok dari Anoa Breeding Centre (ABC) atau konservasi ex situ anoa Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan kehutanan (BP2LHK) Manado, sudah terdengar para aktifis, peneliti serta pemerhati hewan langka tersebut.
“Kelahiran anak anoa sangat ditunggu-tunggu. Mereka bertanya-tanya, apakah sudah lahir? Bagaimana kondisi Denok dan anaknya. Ini membuat saya sangat cemas,” kata Adven, saat berbincang-bincang dengan BeritaManado.com, Rabu (8/2/2017).
Dokter lulusan Universitas Udayana Bali tahun 2015 itu mengatakan sejak awal 2016, dia tertarik menjadi dokter untuk hewan liar.
Karena minat tersebut, gadis cantik kelahiran Medan 16 Desember 1994 itu meninggalkan pekerjaannya sebelumnya sebagai dokter hewan kesayangan anjing dan kucing di sebuah klini hewan di Bali.
Beruntung, pengalamannya saat melakukan operasi sesar pada anjing dan kucing serta pernah berhadapan dengan kelahiran sungsang seekor sapi perah, cukup membantu Adven saat berhadapan dengan Anoa Denok.
“Anoa Denok ini punya riwayat operasi sesar pada kelahiran sebelumnya, apalagi posisi anaknya juga tidak dalam posisi normal. Karena itu perlu hati-hati saat menarik kaki anak Denok, dan tetap menjaga kesehatan induknya,” kata Adven.
Setelah anak anoa lahir selamat serta sehat, Adven mengaku menjadi sangat legah.
“Ini kabar gembira bagi kita karena Anoa Sulawesi populasinya sudah sangat kritis. Saya berharap anoa dapat tetap bertahan hidup dan jumlahnya terus bertambah,” kunci Adven.(findamuhtar)
Manado-Terpilih sebagai dokter yang akan menangani langsung proses kelahiran seekor bayi Anoa Sulawesi, membuat drH Adven Simamora sangat cemas.
Bagaimana tidak, kabar tentang kehamilan seekor anoa betina bernama Denok dari Anoa Breeding Centre (ABC) atau konservasi ex situ anoa Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan kehutanan (BP2LHK) Manado, sudah terdengar para aktifis, peneliti serta pemerhati hewan langka tersebut.
“Kelahiran anak anoa sangat ditunggu-tunggu. Mereka bertanya-tanya, apakah sudah lahir? Bagaimana kondisi Denok dan anaknya. Ini membuat saya sangat cemas,” kata Adven, saat berbincang-bincang dengan BeritaManado.com, Rabu (8/2/2017).
Dokter lulusan Universitas Udayana Bali tahun 2015 itu mengatakan sejak awal 2016, dia tertarik menjadi dokter untuk hewan liar.
Karena minat tersebut, gadis cantik kelahiran Medan 16 Desember 1994 itu meninggalkan pekerjaannya sebelumnya sebagai dokter hewan kesayangan anjing dan kucing di sebuah klini hewan di Bali.
Beruntung, pengalamannya saat melakukan operasi sesar pada anjing dan kucing serta pernah berhadapan dengan kelahiran sungsang seekor sapi perah, cukup membantu Adven saat berhadapan dengan Anoa Denok.
“Anoa Denok ini punya riwayat operasi sesar pada kelahiran sebelumnya, apalagi posisi anaknya juga tidak dalam posisi normal. Karena itu perlu hati-hati saat menarik kaki anak Denok, dan tetap menjaga kesehatan induknya,” kata Adven.
Setelah anak anoa lahir selamat serta sehat, Adven mengaku menjadi sangat legah.
“Ini kabar gembira bagi kita karena Anoa Sulawesi populasinya sudah sangat kritis. Saya berharap anoa dapat tetap bertahan hidup dan jumlahnya terus bertambah,” kunci Adven.(findamuhtar)