SEJAK kemarin 26 Mei 2023, berada di kamar 5221 Rumah Sakit Siloam Manado, menemani istri yang kesehatannya terganggu.
Berada di ruangan termewah pada rumah sakit di Sulut itu, membuat diri nyaman sembari mengintip beberapa media sosial.
Sejumlah isu dibahas termasuk sajian politik dan Pemilu 2024.
Sebagai aktivis yang dulu aktif dalam pergerakan sosial dan politik hingga pernah mengenyam kursi DPRD Sulut, saya cukup terkejut melihat hasil polling atau survei Calon Gubernur Sulut 2024.
Ironis, begitu benak dalam pikiran.
Sejenak timbul pertanyaan, apakah rakyat Sulut sudah buta mata dan hati sehingga memilih seorang figur yang notabene mantan koruptor dalam survei itu.
Sudah sejauh mana pendidikan politik kepada rakyat Sulut yang dilakukan partai politik.
Ataukah polling ini hanyalah rekayasa, permainan, bahkan titipan dari persaingan yang tidak beretika?
Entahlah.
Selaku politisi yang sedikit banyak tahu tentang dinamika politik, strategi membentuk opini lewat survei memang sering dilakukan.
Toh, hasil di pilkada tetap saja gagal total.
Tanpa meremehkan partai lain, dari pengamatan saya, PDIP masih akan menjadi ‘raja’ di Pemilu dan Pilkada 2024.
Terkhusus di kawasan bumi nyiur melambai.
Olly Dondokambey sebagai nahkoda banteng Sulut, masih menjadi sosok sentral bagi kemenangan PDIP.
Terlebih didukung dengan deretan kader yang memiliki moral dan kepribadian baik seperti Steven Kandouw, Rita Dondokambey-Tamuntuan, Andrei Angouw, Adriana Dondokambey, James Sumendap, Maurits Mantiri, Joune Ganda, Robby Dondokambey hingga sosok muda seperti Rio Dondokambey,
Patut diakui, kepemimpinan dengan roh ala Olly-Steven agar harus berlanjut di era 2024-2029, demi Sulut tetap hebat.
Manado, 27 Mei 2023.
(***)