MITRA, BeritaManado.com – Sejumlah kendaraan bus milik Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) khususnya yang ada di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dinilai telah disalahgunakan peruntukannya.
Dikatan para sopir, pihak Dishubkominfo sudah menjadikan kendaraan bus sekolah dan bus lainnya diinstansi tersebut sama halnya dengan bus-bus angkutan umum yang setiap hari beroperasi dan disewakan kepada masyarakat demi meraup keuntungan.
“Tegas kami menolak ulah pihak Dishubkominfo Mitra yang telah mengkomersilkan kendaraan-kendaraan Pemkab Mitra. Kami (para sopir, red) berencana akan melakukan demo pada, Selasa (4/8/2015),” tegas Ketua Aliansi Sopir Tombatu-Langoan Albert Poluan.
Iya mengatakan, bus sekolah dan bus lainnya yang dikelola Dishubkominfo seharusnya digunakan sesuai fungsinya bukan sembarang dikomersilkan. Jelas kami tidak bisa menerimanya,” tegas Poluan.
Diakuinya, akibat sering disewakan kerugian harus mereka alami. “Kami sangat dirugikan. Sebab yang sebenarnya penumpang itu untuk kami para sopir. Tapi secara tidak langsung sudah dirampas oleh pihak Dishubkominfo,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Ia pun mempertanyakan uang hasil sewah bus sekolah dari masyarakat itu diperuntukan buat apa dan siapa.
“Jika dihitung, tidaklah sedikit pendapatan yang diterima oleh pihak Dishubkominfo. Biasanya sehari bus tersebut disewah dengan harga Rp850 ribu. Uang tersebut dikemanakan?,” tanya Poluan.
“Untuk aksi protes yang akan dilakukan, kami sudah menyurat ke kantor DPC Organda Mitra untuk mendampingi,” tambahnya.
Ketua DPC Organda Mitra Alfian Tompunu menyatakan ketika dikonfirmasi mengatakan, mendukung akan aspirasi dari para sopir itu.
“Saya selaku ketua DPC Organda Mitra akan turut bersama-sama menyampaikan aspirasi teman-teman sopir ke Bupati Mitra James Sumendap. Kami juga akan minta agar dilakukan evaluasi terhadap kinerja Dishubkominfo yang telah mengkomersilkan bus diinstansi itu,” tegas Tompunu.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Kepala Dishubkominfo Bernard Mokosandip melalui Kapala Bidang Angkutan Darat Max Wurangian tidak menampik bahwa mobil tersebut dikomersilkan.
“Iya (sekarang memang sering disewakan). Dulu sempat bus tersebut digunakan untuk mengantar serta menjemput anak sekolah. Tapi sekarang tidak lagi. Memang bus tersebut harus dijadwalkan kembali jam antar dan jemputnya. Tidak bisa tidak,” terang Wurangian.
Dirinya pun mengaku sudah mendengar aksi demo yang akan dilakukan oleh pihak aliansi sopir di Mitra. “Katanya kemarin (Jumat) tapi tidak jadi. Memang mereka berhak menyuarakan hak mereka ke pihak Dishub dan Bupati James Sumendap,” tukasnya. (rulansandag)
MITRA, BeritaManado.com – Sejumlah kendaraan bus milik Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) khususnya yang ada di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dinilai telah disalahgunakan peruntukannya.
Dikatan para sopir, pihak Dishubkominfo sudah menjadikan kendaraan bus sekolah dan bus lainnya diinstansi tersebut sama halnya dengan bus-bus angkutan umum yang setiap hari beroperasi dan disewakan kepada masyarakat demi meraup keuntungan.
“Tegas kami menolak ulah pihak Dishubkominfo Mitra yang telah mengkomersilkan kendaraan-kendaraan Pemkab Mitra. Kami (para sopir, red) berencana akan melakukan demo pada, Selasa (4/8/2015),” tegas Ketua Aliansi Sopir Tombatu-Langoan Albert Poluan.
Iya mengatakan, bus sekolah dan bus lainnya yang dikelola Dishubkominfo seharusnya digunakan sesuai fungsinya bukan sembarang dikomersilkan. Jelas kami tidak bisa menerimanya,” tegas Poluan.
Diakuinya, akibat sering disewakan kerugian harus mereka alami. “Kami sangat dirugikan. Sebab yang sebenarnya penumpang itu untuk kami para sopir. Tapi secara tidak langsung sudah dirampas oleh pihak Dishubkominfo,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Ia pun mempertanyakan uang hasil sewah bus sekolah dari masyarakat itu diperuntukan buat apa dan siapa.
“Jika dihitung, tidaklah sedikit pendapatan yang diterima oleh pihak Dishubkominfo. Biasanya sehari bus tersebut disewah dengan harga Rp850 ribu. Uang tersebut dikemanakan?,” tanya Poluan.
“Untuk aksi protes yang akan dilakukan, kami sudah menyurat ke kantor DPC Organda Mitra untuk mendampingi,” tambahnya.
Ketua DPC Organda Mitra Alfian Tompunu menyatakan ketika dikonfirmasi mengatakan, mendukung akan aspirasi dari para sopir itu.
“Saya selaku ketua DPC Organda Mitra akan turut bersama-sama menyampaikan aspirasi teman-teman sopir ke Bupati Mitra James Sumendap. Kami juga akan minta agar dilakukan evaluasi terhadap kinerja Dishubkominfo yang telah mengkomersilkan bus diinstansi itu,” tegas Tompunu.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Kepala Dishubkominfo Bernard Mokosandip melalui Kapala Bidang Angkutan Darat Max Wurangian tidak menampik bahwa mobil tersebut dikomersilkan.
“Iya (sekarang memang sering disewakan). Dulu sempat bus tersebut digunakan untuk mengantar serta menjemput anak sekolah. Tapi sekarang tidak lagi. Memang bus tersebut harus dijadwalkan kembali jam antar dan jemputnya. Tidak bisa tidak,” terang Wurangian.
Dirinya pun mengaku sudah mendengar aksi demo yang akan dilakukan oleh pihak aliansi sopir di Mitra. “Katanya kemarin (Jumat) tapi tidak jadi. Memang mereka berhak menyuarakan hak mereka ke pihak Dishub dan Bupati James Sumendap,” tukasnya. (rulansandag)