Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, mempimpin Upacara dalam rangka Hari Ulang Tahun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP ke 69, Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ke 57 dan Pemadam Kebakaran (Damkar) ke 100 tahun, Senin (15/5/2019) di lapangan Santiago Pendopo rumah jabatan Bupati.
Sambutan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang dibacakan oleh Bupati, kiranya upacara ini tidak hanya dilakukan sebagai bentuk mengenang masa lalu, tetapi sebagai pembuktian untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Tentu perayaan ulang tahun ini tidak hanya dijadikan forum untuk mengenang masa lalu, lebih dari itu dimaksudkan untuk meneruskan semangat juang dedikasi aparatur dalam melindungi masyarakat dan kebulatan tekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Gaghana
Bupati mengatakan, kiranya insan Pamong Praja dan satuan perlindungan masyarakat serta Damkar dapat mengajak seluruh elemen masyarakat dapat menjaga keutuhan NKRI, dan menjunjung tinggi idiologi pancasila.
“Mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk lebih meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa dan menjujung tinggi Idiologi Pancasila, menjadi sarana pemersatu bangsa dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, serta mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, golongan dalam upaya mewujudkan ketentraman, ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,” jelas Gaghana
Dalam waktu dekat kata Bupati, akan menghadapi pesta demokrasi serentak, tugasnya adalah bersama-sama mengsukseskan pesta demokrasi ini, agar berjalan sesuai tahapan yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara.
“Negara Indonesia akan memasuki agenda nasional yang sangat penting dan menjadi puncak indikator penyelenggaraan demokrasi Indonesia, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif secara serentak, kita mempunyai kewajiban untuk mengsukseskan pemilu, agar berjalan sesuai dengan kaidah kaidah demokrasi,” katanya.
Ditambahkan Bupati, agar setiap insan Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat serta Damkar kiranya dapat memerangi berbagai macam penyebaran ujaran kebencian dan hoax.
“Dan kiranya menjadi barisan terdepan melawan racun demokrasi yaitu politik uang, politisi SARA, penyebaran ujaran kebencian yaitu fitnah dan hoax, sehingga dapat terlahirkan pemimpin bangsa yang berkiblat kepada kepentingan masyarakat serta bangsa dan negara Indonesia, tutup Gaghana.
(***/Christian Abdul)