Amurang, BeritaManado — Pemerintah Republik Indonesia sedang giat membangun Desa Tangguh Bencana (Destana), yang menjadi cara untuk menghadapi ancaman bencana yang sulit diduga serangannya.
Kepada BeritaManado.com, pada Kamis (15/11/2018), Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan dan Kesiapsiagaan, Benny Worotitjan atas nama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, Dr Meidy Maindoka mengatakan program membangun Destana adalah salah satu cara mencegah kerugian pada saat bencana menimpa suatu daerah utamanya pedesaan.
“Untuk saat ini di Kabupaten Minsel, BPBD sementara melatih 4 Desa untuk menjadi Destana. Untuk setiap Desa ini, ada 20 relawan yang dilatih siap hadapi bencana,” kata Benny Worotitjan.
Dijelaskannya, keempat Desa di Kabupaten Minsel tersebut yakni Desa Wuwuk, Desa Wuwuk Barat, Desa Tumpaan dan Desa Teep.
“Diharapkan, para relawan yang dilatih akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Serta harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana,” tambah Benny Worotitjan, saat memberikan pelatihan di Desa Wuwuk Barat
Dalam pelatihan relawan ini, BPBD Minsel juga menggandeng Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Amurang untuk membantu membawakan materi.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Pemerintah Republik Indonesia sedang giat membangun Desa Tangguh Bencana (Destana), yang menjadi cara untuk menghadapi ancaman bencana yang sulit diduga serangannya.
Kepada BeritaManado.com, pada Kamis (15/11/2018), Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan dan Kesiapsiagaan, Benny Worotitjan atas nama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, Dr Meidy Maindoka mengatakan program membangun Destana adalah salah satu cara mencegah kerugian pada saat bencana menimpa suatu daerah utamanya pedesaan.
“Untuk saat ini di Kabupaten Minsel, BPBD sementara melatih 4 Desa untuk menjadi Destana. Untuk setiap Desa ini, ada 20 relawan yang dilatih siap hadapi bencana,” kata Benny Worotitjan.
Dijelaskannya, keempat Desa di Kabupaten Minsel tersebut yakni Desa Wuwuk, Desa Wuwuk Barat, Desa Tumpaan dan Desa Teep.
“Diharapkan, para relawan yang dilatih akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Serta harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana,” tambah Benny Worotitjan, saat memberikan pelatihan di Desa Wuwuk Barat
Dalam pelatihan relawan ini, BPBD Minsel juga menggandeng Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Amurang untuk membantu membawakan materi.
(TamuraWatung)