Amurang – Gerak cepat Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, SE dalam mengatasi kerugian pasca bencana alam tanah longsor dan banjir, yang terjadi sejak Sabut (10/1) dini hari pekan lalu. Sayangnya hingga kini belum ada data kerugian, sejak terjadinya bencana 3 hari lalu.
Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu ini, sudah turun langsung dilokasi bencana alam di Kecamatan Sinonsayang memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut.
Begitu pulah, laporan ke Pemerintah Provinsi Sulut, bahkan sudah sampai ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) dan Kementrian Pekerjaan Umum.
Sebagaimana disampaikan Sekda Minsel Drs Danny Rindengan kepada Anggota DPRD Sulut saat meninjau lokasi bencana alam, Selasa (13/1/2015).
Apalagi, Anggota DPRD Minsel, khususnya Komisi III meninjau lokasi, meminta data kerugian akibat bencana alam tanah longsor dan banjir di Minsel, namun sayangnya belum ada data terkait kerugian tersebut.
Sontak, hal ini menuai sorotan kalangan masyarakat Minsel Jenly Mongkareng menyayangkan lambanya pendataan kerugian akibat bencan alam.
“Data kerugian akibat bencana alam sangat penting, dimana sebagai acuan untuk diusulkan dalam anggaran agar ada perbaikan baik itu infratruktur jalan yang rusak, maupun fasilitas umum dan rumah warga,” ketus Mongkareng, kepada beritamanado.com, Selasa (13/1/2015)
Lanjut dia, data kerugian ini nantinya bisa diusulkan perbaikan di pemerintah pusat, apalagi bupati sedang tugas luar. Kesempatan ini bisa menjadi suatu keuntungan melaporkan kerusakan akibat bencana alam, sekaligus data kerugianya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Handrie Komaling, hanya menyampaikan taksiran kerugian sekitar 20-an milyar rupiah.
“Pokoknya besok, data kerugian sudah kami buat dan diserahkan baik itu kepada Anggota DPRD Sulut maupun pemerintah provinsi sampai pusat,” elaknya. (sanlylendongan)