Bitung, BeritaManado.com – Sejumlah warga terlihat membuat lingkaran dan berdiskusi sambil sesekali melihat peta serta memberikan tanda.
Warga ini adalah perwakilan sejumlah kelurahan yang hadir mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Kajian Resiko Bencana dan Town Watching yang digelar BPBD Kota Bitung, Rabu (10/5/2023).
FGD itu digelar di Ruang Milton Kansil Lantai IV Kantor Wali Kota dan dibuka Kepala BPBD Kota Bitung, Fivy Kadeke.
Menurut Fivy, kegiatan itu merupakan program BNPB terkait mitigasi bencana yang diikuti delapan perwakilan kelurahan.
“Mitigasi bencana kali ini lebih fokus ke tsunami dan diikuti delapan kelurahan. Sebenarnya kelurahan terdampak bencana tsunami masih banyak, tapi kami mulai dulu di delapan kelurahan,” kata Fivy.
Dalam FGD ini, kata Fivy, peserta diajarkan untuk menentukan titik aman, titik kumpul, jalur evakuasi, rambu-rambu bencana serta lokasi evakuasi, baik itu lokasi evakuasi sementara dan akhir.
Setelah ditentukan, peserta diminta untuk melakukan survei apalah lokasi atau titik yang telah ditentukan benar-benar aman dan layak. Juga, menguji golden time, berapa jarak dan menit warga bisa menjangkau lokasi aman saat terjadi tsunami.
“Jadi peserta yang lebih pro aktif, kami hanya mengarahkan mengingat mereka yang lebih mengenal wilayah masing-masing,” katanya.
Fivy sendiri berharap, apa yang didapatkan peserta dalam FGD benar-benar diterapkan di kelurahan masing-masing, agar masyarakat paham dan tahu akan kemana disaat bencana tsunami terjadi.
“Kami berharap ini tidak hanya sampai di FGD saja, tapi disosialisasikan ke masyarakat agar dampaknya dirasakan,” katanya.
(abinenobm)