Amurang — Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) melaksanakan pertemuan orientasi petugas dalam pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Kegiatan dilaksanakan di Hotel Sutanraja Amurang, pada 2-3 November 2019, dibuka oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Minsel dr. Erwin Schouten dan diikuti oleh bidan koordinator di 17 Kecamatan di Minsel.
Dalam kesempatan menyampaikan sambutan, Kadis Erwin Schouten mengatakan kegiatan ini perlu dilakukan untuk peningkatan pengetahuan serta keterampilan Tenaga Kesehatan dalam pelaksanaan SHK.
“Melalui kegiatan ini diharapkan Puskesmas akan mampu melakukan SHK pada setiap Bayi yang baru lahir, sehingga dapat mendeteksi adanya Bayi yang mengalami gangguan/masalah Hormon Tiroid serta dapat ditangani dengan cepat dan tepat,” tukas dr Erwin Schouten, Senin (2/12/2019).
Untuk diketahui, Hipotiroid Kongenital merupakan kekurangan hormon Tiroid sejak dalam kandungan. Hipotiroid Kongenital adalah kondisi dimana kelenjar Tiroid pada anak menurun atau tidak berfungsi sejak lahir yang mengakibatkan kekurangan Hormon Tiroid.
Di Indonesia angka kejadian Hipotiroid Kongenital dari kelahiran 5 Juta/tahun, diperkirakan sebanyak 1.765 – 3.200 Bayi dengan Hipotiroid Kongenital dan 966 – 3.200 Bayi dengan Hipotiroid Kongenital karena kekurangan Iodium.
Hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan perkembangan fisik dan mental anak melambat.
Hipotiroid tidak mudah dikenali, untuk itu Bayi baru lahir agar segera dilakukan SHK sebagai salah satu cara untuk mendeteksi atau membuat Diagnosis adanya masalah Hormon Tiroid pada Bayi sehingga akan dengan cepat diketahui dan dapat tertangani.
(TamuraWatung)