Manado – Untuk menginisiasi lebih banyak permintaan informasi kepada lembaga publik, demi mendorong implementasi keterbukaan informasi publik, dengan dukungan kerjasama Centre for Law and Democracy (CLD), Open Society Foundation, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, AJI Manado bakal menggelar training “Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi Publik.”
“Trainning ini akan kami gelar selama dua hari, Sabtu sampai Minggu, 20-21 April 2013 di Hotel Aston Manado. Ini merupakan kerjasama antara CLD, Open Society Foundation, AJI Indonesia, serta AJI Manado,” ujar Sekretaris AJI Manado, Ishak Kusrant didampingi Tim Kerja, Nolfie Tamod dan Yinthze Gunde, Kamis (17/4) malam.
Dijelaskan Kusrant, sejumlah materi serta simulasi yang akan didapat peserta selama pelatihan tersebut antara lain menyangkut hak atas informasi publik, potret pelayanan publik di Sulawesi Utara, serta bagaimana membuat permohonan informasi publik termasuk informasi yang dikecualikan.
“Untuk pemateri kami hadirkan yakni Sekjen AJI Indonesia Suwarjono, Komisi Informasi Publik (KIP) Sulut, Drs Lona Lengkong, Akademisi Unsrat Dr Daud Ferry Liando, serta Ketua AJI Manado, Yoseph E Ikanubun. Sedangkan untuk simulasi, kami menghadirkan dua fasilitator yang pernah dikirim AJI Manado mengikuti pelatihan di Jakarta yakni Fransiskus Talokon dan Mercy Umboh,” papar Kusrant, yang juga wartawan Kompas TV ini sambil menambahkan, untuk peserta terdiri dari para jurnalis serta Lembaga Swadaya Masyarakat, serta organisasi kemahasiswaan di Sulut. (aha)
Manado – Untuk menginisiasi lebih banyak permintaan informasi kepada lembaga publik, demi mendorong implementasi keterbukaan informasi publik, dengan dukungan kerjasama Centre for Law and Democracy (CLD), Open Society Foundation, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, AJI Manado bakal menggelar training “Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi Publik.”
“Trainning ini akan kami gelar selama dua hari, Sabtu sampai Minggu, 20-21 April 2013 di Hotel Aston Manado. Ini merupakan kerjasama antara CLD, Open Society Foundation, AJI Indonesia, serta AJI Manado,” ujar Sekretaris AJI Manado, Ishak Kusrant didampingi Tim Kerja, Nolfie Tamod dan Yinthze Gunde, Kamis (17/4) malam.
Dijelaskan Kusrant, sejumlah materi serta simulasi yang akan didapat peserta selama pelatihan tersebut antara lain menyangkut hak atas informasi publik, potret pelayanan publik di Sulawesi Utara, serta bagaimana membuat permohonan informasi publik termasuk informasi yang dikecualikan.
“Untuk pemateri kami hadirkan yakni Sekjen AJI Indonesia Suwarjono, Komisi Informasi Publik (KIP) Sulut, Drs Lona Lengkong, Akademisi Unsrat Dr Daud Ferry Liando, serta Ketua AJI Manado, Yoseph E Ikanubun. Sedangkan untuk simulasi, kami menghadirkan dua fasilitator yang pernah dikirim AJI Manado mengikuti pelatihan di Jakarta yakni Fransiskus Talokon dan Mercy Umboh,” papar Kusrant, yang juga wartawan Kompas TV ini sambil menambahkan, untuk peserta terdiri dari para jurnalis serta Lembaga Swadaya Masyarakat, serta organisasi kemahasiswaan di Sulut. (aha)