Bitung—Tiga siswa SMA di Kota Bitung diamankan Satpol PP, Selasa (3/4) pagi sekitar pukul 10.30 Wita karena berkeliaran dijam belajar. Ketiga siswa ini sendiri menurut Kasat Pol PP Kota Bitung, Herry Benjamin diamankan di Kompleks perumahan PA Kelurahan Bitung Timur, tepatnya di belakang rumah kosong.
“Ketiganya menggunakan seragam sekolah putih abu-abu dengan atribut sekolah SMA Negeri 2 Kota Bitung,” kata Benjamin.
Menurut Benjamin, ketiga siswa tersebut terdiri dari dua siswa dan satu siswi dengan inisial IK alias Iksan, ND alias Nanda dan HR alias Heri. “Kami sudah menghubingi pihak sekolah untuk datang menjemput ketiga siswa tersebut setelah kami ambil datanya,” katanya.
Ia sendiri berharap, pihak sekolah dan orang tua semakin meningkatkan perhatian serta pengawasan terhadap para siswa. Jangan sampai dijam belajar siswa malah berkeliaran dan tidak mengikuti aktivitas belajar mengajar.
“Sangat sayang jika pemerintah telah mengalokasikan dana begitu besar dalam APBD untuk memajukan pendidikan tapi kenyataanya para siswa tidak menunjang,” katanya lagi.
Sementara itu, Wakasek SMA Negeri 2 Kota Bitung, Yenie Awit mengaku langsung mendatangi kantor Satpol PP untuk menjemput kedua siswanya. Karena menurutnya, hanya ada dua siswa yang benar-benar adalah siswanya, yakni Nanda dan Heri sedangkan Iksan sendiri adalah siswa SMK.
“Ini merupakan kasus yang petamakali terjadi, dimana Satpol PP menjaring siswa SMA Negeri 2 yang keluyuran di jam belajar dan tentu kami langsung memberikan tindakan tegas terhadap kedua siswa tersebut,” kata Awit.
Awit sendiri mengaku akan menyerahkan kembali kedua siswa tersebut ke orang tua masing-masing untuk dibina. Karena menurutnya, ini bukan kali pertama kedua siswa tersebut melanggar apa yang telah disepakati bersama dalam buku saku sekolah yang berisi tatatertib dan aturan sekolah.
“Sesuai dengan buku saku sekolah, kedua siswa tersebut dikategorikan melakukan pelanggaran berat dan sudah tidak dapat ditoreril lagi, jadi kami harus mengembalikan ke orang tua untuk dididik dan jelas kami akan memberikan surat pindah,” tegasnya.(en)
Bitung—Tiga siswa SMA di Kota Bitung diamankan Satpol PP, Selasa (3/4) pagi sekitar pukul 10.30 Wita karena berkeliaran dijam belajar. Ketiga siswa ini sendiri menurut Kasat Pol PP Kota Bitung, Herry Benjamin diamankan di Kompleks perumahan PA Kelurahan Bitung Timur, tepatnya di belakang rumah kosong.
“Ketiganya menggunakan seragam sekolah putih abu-abu dengan atribut sekolah SMA Negeri 2 Kota Bitung,” kata Benjamin.
Menurut Benjamin, ketiga siswa tersebut terdiri dari dua siswa dan satu siswi dengan inisial IK alias Iksan, ND alias Nanda dan HR alias Heri. “Kami sudah menghubingi pihak sekolah untuk datang menjemput ketiga siswa tersebut setelah kami ambil datanya,” katanya.
Ia sendiri berharap, pihak sekolah dan orang tua semakin meningkatkan perhatian serta pengawasan terhadap para siswa. Jangan sampai dijam belajar siswa malah berkeliaran dan tidak mengikuti aktivitas belajar mengajar.
“Sangat sayang jika pemerintah telah mengalokasikan dana begitu besar dalam APBD untuk memajukan pendidikan tapi kenyataanya para siswa tidak menunjang,” katanya lagi.
Sementara itu, Wakasek SMA Negeri 2 Kota Bitung, Yenie Awit mengaku langsung mendatangi kantor Satpol PP untuk menjemput kedua siswanya. Karena menurutnya, hanya ada dua siswa yang benar-benar adalah siswanya, yakni Nanda dan Heri sedangkan Iksan sendiri adalah siswa SMK.
“Ini merupakan kasus yang petamakali terjadi, dimana Satpol PP menjaring siswa SMA Negeri 2 yang keluyuran di jam belajar dan tentu kami langsung memberikan tindakan tegas terhadap kedua siswa tersebut,” kata Awit.
Awit sendiri mengaku akan menyerahkan kembali kedua siswa tersebut ke orang tua masing-masing untuk dibina. Karena menurutnya, ini bukan kali pertama kedua siswa tersebut melanggar apa yang telah disepakati bersama dalam buku saku sekolah yang berisi tatatertib dan aturan sekolah.
“Sesuai dengan buku saku sekolah, kedua siswa tersebut dikategorikan melakukan pelanggaran berat dan sudah tidak dapat ditoreril lagi, jadi kami harus mengembalikan ke orang tua untuk dididik dan jelas kami akan memberikan surat pindah,” tegasnya.(en)