Manado — Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Manado dalam upaya menjaga dan merawat kerukunan dan toleransi masyarakat di Sulawesi Utara mendapat respons positif dari sejumlah tokoh masyarakat.
“Kami salut atas kinerja FKUB Kota Manado yang menjadi mitra pemerintah kota Manado dalam merawat dan menjaga kerukunan dan toleransi di daerah ini,” kata Denny Rompas,SH, advokat dan pengacara di Manado.
Denny Rompas mengakui, berbagai kegiatan untuk mengawal kerukunan di Manado telah membuahkan hasil yang sangat berharga bagi masyarakat di “Kota Doa” itu.
Buktinya, kata Rompas yang juga Sekretaris Badan Hukum (Bahu) Partai Nasdem Sulut, Ketua FKUB Kota Manado, Pdt. Renata Ticonuwu, baru-baru ini, telah menerima Piagam Penghargaan dari Media Investigasi Indonesia Expose Jakarta sebab telah mampu membuat terobosan serta inovasi baru dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama yang berada di Kota Manado dan sekitarnya.
Hal yang senada pun dikatakan, Drs. H. Ibrahim Moki, tokoh Agama Islam di Kecamatan Singkil, gebrakan dari FKUB Manado dengan membentuk Duta Harmoni yakni organisasi pemuda lintas agama sangat mendukung terciptanya kerukunan dan toleransi di Manado.
“Bahkan yel-yel yang ditelorkan FKUB Manado yakni Salam Kerukunan yang dijawab rukun, sudah terangkat sampai di tingkat Nasional bagi seluruh tokoh kerukunan,” kata Haji Ibrahim, sambil menambahkan, yel-yel tersebut tidak terlepas hasil pemikiran Ketua FKUB Manado.
Pdt. Renata Ticonuwu,STh, Ketua FKUB Manado, menanggapi penerimaan Piagam Penghargaan dari Media Indonesia Expose kepadanya mengungkapkan, hal itu tidak terlepas dari masyarakat di kota Manado yang memiliki kesadaran penuh akan pentingnya kerukunan dan toleransi.
“Penghargaan ini juga tidak terlepas dari upaya pemerintah kota yang selalu memperhatikan pentingnya kerukunan dan toleransi di Kota Manado,” tutur Renata seraya menambahkan setiap kesempatan baik kepada pers maupun dalam pidato-pidato Walikota Manado Dr GS Vicky Lumentut selalu menekankan pentingnya kerukunan dan toleransi ditumbuhkembangkan dalam kehidupan masyarakat Manado yang pluralistik.
(***/rds)