Jakarta, BeritaManado.com — Ketua Umum Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Irjen Pol (Purn) Benny J Mamoto mengatakan bahwa setiap orang jangan sampai melupakan sejarah.
Hal itu disampaikannya kepada BeritaManado.com, Sabtu (16/2/2019), dengan penekanan bahwa perjuangan yang dilakukan para tokoh Kawamua pada jalur sipil dan militer untuk mempertahankan kemerdekaan harus selalu dikenang.
“Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta 14 Februari 2018 lalu adalah bagian dari upaya untuk menyegarkan ingatan tentang peristiwa-peristiwa heroik dimasa lampau,” kata Mamoto.
Dalam ziarah waktu itu, yang menjadi inspektur upacara adalah Mayjen TMI Ivan Pelealu dan turut dihadiri jajaran pengurus Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Ketua Dewan Pembina Benny Mamoto, Benny Tengke, Penasehat Mona Sigar dan segenap warga KKK.
“Kami juga melakukan tabur bubga di makam pahlawan asal Bumi Nyiur Melambai seperti Lalsamana TNI Kasenda, mantan Gubernur Sulut Tumbelaka dan lainnya,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa 14 Februari adalah momentum yang sangat bersejarah bagi rakyat Sulut karena hari itu juga diperingati sebagai Peristiwa Merah Putih.
Bagi Mamoto, Peristiwa Merah Putih adalah sebuah gerakan patriotik dengan mengambil alih kekuasaan Kolonial Belanda di Sulut 14 Februari 1946.
“Hal ini tentu saja menjadi sebuah tonggak sejarah kebangsaan Indonesia dengan dampak yang sangat strategis bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ujarnya. (Frangki Wullur)