Bitung, BeritaManado.com – Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Bitung merespon positif kebijakan pemerintah kembali membuka Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, bagi kunjungan wisatawan mancanegara mulai 14 Oktober 2021.
Menurut Ketua DPC HPI Kota Bitung, Alfons Wodi, kebijakan kembali membuka penerbangan internasional ke Bali adalah hal yang ditunggu-tunggu pelaku pariwisata di Indonesia, termasuk Kota Bitung saat ini.
“Bali adalah sentra pariwisata Indonesia. Nah, dengan kembalinya dibuka Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali bagi wisatawan mancanegara, maka akan berdampak ke daerah lain di Indonesia, termasuk Kota Bitung,” kata Alfons, Jumat (15/10/2021).
Apalagi kata dia, kebijakan membuka Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah hal yang sudah ditunggu-tunggu pelaku pariwisata selama dua tahun belakangan.
Ditambah lagi, menurutnya, sebelum Bali dibuka, pemerintah sudah terlebih dahulu menetapkan dua bandara menjadi pintu masuk penerbangan internasional yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi.
“Dengan dibukanya tiga bendara itu, maka saya optimis pariwisata kita akan bangkit kembali dan pulih karena pintu masuk wisatawan tidak hanya ada di satu daerah, tapi tiga sekaligus,” katanya.
Pun demikian, pemandu wisata di TWA Batuputih ini mengingatkan pemerintah soal tergat capaian herd immunity di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisatawan.
Kerena menurutnya, di tengah pandemi COVID-19 ini, wisatawan mancanegara sangat mengutamakan soal protokol kesehatan di lokasi wisata serta pnentukan herd immunity.
“Ini yang harus disiapkan pemerintah. Sejauh mana kesiapan kita menyambut wisatawan mancanegara di tengah pandemi. Apakah standar CHSE sudah berlaku di lokasi-lokasi wisata? Sudah berapa pesen warga lokal di lokasi wisata yang divaksin? Apakah sudah terbentuk herd immunity?,” katanya.
Data-data itu kata Alfons, selalu diminta agen perjalanan dan wisatawan asing saat dirinya berkuminimasi via email.
“Mereka minta jaminan. Nah, ini yang harus kita siapkan, jangan sampai kebijakan membuka tiga bendara untuk wisatawan mancanegara hanya sia-sia karena ketidak siapan memenuhi standar yang diminta wisatawan,” katanya.
(abinenobm)