Airmadidi – Sejumlah atlit panjat asal Minahasa Utara mengaku kecewa akan kinerja yang ada dari pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Minut. Setelah beberapa pekan lalu mengisahkan ‘cerita’ usai lomba panjat di Manado.
“Kami ada sekitar 12 atlit utusan Minut, dan mendapat juara 3 umum,” ujatr satu diantara atlit panjat pada beritamanado.com belum lama ini.
Dijelaskannya, waktu mengikuti lomba, pihak panitia bahkan pengurus, seolah menelantarkan mereka. “Kami hanya dilepas begitu saja, dikasih uang Rp 15 ribu untuk makan, dan kami cari sendiri,” katanya.
Ditambahkan atlit lainnya, mereka iri dengan atlit dari daerah lain, yang semua makan minum bahkan transport di sediakan pengurus. “Kami pulang naik ojek, padahal itu kami dapat medali,” tambahnya.
Mereka mengakui, memang atlit panjat banyak atlit bayaran. “Memang yang dapat medali emas, dia atlit bayaran,” katanya.
Menurut mereka, banyak atlit panjat Minut beralih ke daerah lain seperti ke Kota Bitung, karena atlit disana lebih diperhatikan dibanding di Minut.
Abdul Manumpil salah satu atlit warga Airmadidi Bawah, tercatat sebagai atlit Bitung. Ia mengaku lebih baik dan teratur menjadi atlit di luar Minut. (robin tanauma)
Airmadidi – Sejumlah atlit panjat asal Minahasa Utara mengaku kecewa akan kinerja yang ada dari pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Minut. Setelah beberapa pekan lalu mengisahkan ‘cerita’ usai lomba panjat di Manado.
“Kami ada sekitar 12 atlit utusan Minut, dan mendapat juara 3 umum,” ujatr satu diantara atlit panjat pada beritamanado.com belum lama ini.
Dijelaskannya, waktu mengikuti lomba, pihak panitia bahkan pengurus, seolah menelantarkan mereka. “Kami hanya dilepas begitu saja, dikasih uang Rp 15 ribu untuk makan, dan kami cari sendiri,” katanya.
Ditambahkan atlit lainnya, mereka iri dengan atlit dari daerah lain, yang semua makan minum bahkan transport di sediakan pengurus. “Kami pulang naik ojek, padahal itu kami dapat medali,” tambahnya.
Mereka mengakui, memang atlit panjat banyak atlit bayaran. “Memang yang dapat medali emas, dia atlit bayaran,” katanya.
Menurut mereka, banyak atlit panjat Minut beralih ke daerah lain seperti ke Kota Bitung, karena atlit disana lebih diperhatikan dibanding di Minut.
Abdul Manumpil salah satu atlit warga Airmadidi Bawah, tercatat sebagai atlit Bitung. Ia mengaku lebih baik dan teratur menjadi atlit di luar Minut. (robin tanauma)