Kalawat-Bertempat di Hotel Sutanraja Kalawat Minahasa Utara (Minut), Kamis (24/8/2017), Penyuluh Agama Kristen Non PNS yang tergabung Asosiasi Penyuluh Agama Kristen (APAK) Minahasa utara menggelar seminar sehari dengan tema ‘Penyuluh Agama Kristen yang Berintegritas Inofatif dan Sehat’.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Minut, DR Anggraeni Paat MSi didampingi Kepala Seksi Urusan Agama Kristen Mery Kontu STh MPdK dan dihadiri 60 peserta terdiri dari penyuluh non PNS dan penyuluh PNS Kemenag.
Terpantau, kegiatan diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris APAK Pdt Refly Paat STh.
Kemudian dilanjutkan seminar dengan narasumber Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH dan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Minut dr Stella Safitri.
“Minahasa Utara adalah tempat yang strategis karena terletak di antara dua kota besar baik Manado maupun Bitung. Minut memiliki pelabuhan pelabuhan kecil yang bisa saja menjadi jalur masuknya orang yang memiliki paham radikalisme, terlebih Minut dapat diakses langsung dari Filipina yang salah satu daerahnya bernama Marawi sedang berkonflik karena masuknya ISIS. Penyuluh Agama Kristen kiranya dapat bekerja sama mengantisipasi paham radikal, intoleran dan sesat sesuai dengan kapasitas masing masing,” kata Pattiwael dalam materinya tentang radikalisme, intoleransi dan ajaran sesat.
Sementara dr Stella memberikan materi tentang usaha pemerintah menjadikan masyarakat hidup sehat.
“Kita harus menjadi pelopor kesehatan dalam masyarakat dengan mensosialisasikan salah satu program pemerintah daerah untuk tidak membuang air besar sembarangan,” ujarnya.
Ketua APAK Pdt Welce Tooy STh saat menjelaskan bahwa Penyuluh Agama Kristen non PNS adalah hamba Tuhan yang berasal dari berbagai denominasi gereja di Minut yang direkrut oleh Kemenag untuk untuk memberikan penyuluhan agama kepada masyarakat sesuai objek penyuluhan.
“Kami bersyukur bahwa kegiatan ini boleh dilaksanakan karena sangat bermanfaat menunjang tugas dan tanggung jawab kami maka kami berinisiatif membuat kegiatan ini,” jelasnya.(***/findamuhtar)
Kalawat-Bertempat di Hotel Sutanraja Kalawat Minahasa Utara (Minut), Kamis (24/8/2017), Penyuluh Agama Kristen Non PNS yang tergabung Asosiasi Penyuluh Agama Kristen (APAK) Minahasa utara menggelar seminar sehari dengan tema ‘Penyuluh Agama Kristen yang Berintegritas Inofatif dan Sehat’.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Minut, DR Anggraeni Paat MSi didampingi Kepala Seksi Urusan Agama Kristen Mery Kontu STh MPdK dan dihadiri 60 peserta terdiri dari penyuluh non PNS dan penyuluh PNS Kemenag.
Terpantau, kegiatan diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris APAK Pdt Refly Paat STh.
Kemudian dilanjutkan seminar dengan narasumber Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH dan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Minut dr Stella Safitri.
“Minahasa Utara adalah tempat yang strategis karena terletak di antara dua kota besar baik Manado maupun Bitung. Minut memiliki pelabuhan pelabuhan kecil yang bisa saja menjadi jalur masuknya orang yang memiliki paham radikalisme, terlebih Minut dapat diakses langsung dari Filipina yang salah satu daerahnya bernama Marawi sedang berkonflik karena masuknya ISIS. Penyuluh Agama Kristen kiranya dapat bekerja sama mengantisipasi paham radikal, intoleran dan sesat sesuai dengan kapasitas masing masing,” kata Pattiwael dalam materinya tentang radikalisme, intoleransi dan ajaran sesat.
Sementara dr Stella memberikan materi tentang usaha pemerintah menjadikan masyarakat hidup sehat.
“Kita harus menjadi pelopor kesehatan dalam masyarakat dengan mensosialisasikan salah satu program pemerintah daerah untuk tidak membuang air besar sembarangan,” ujarnya.
Ketua APAK Pdt Welce Tooy STh saat menjelaskan bahwa Penyuluh Agama Kristen non PNS adalah hamba Tuhan yang berasal dari berbagai denominasi gereja di Minut yang direkrut oleh Kemenag untuk untuk memberikan penyuluhan agama kepada masyarakat sesuai objek penyuluhan.
“Kami bersyukur bahwa kegiatan ini boleh dilaksanakan karena sangat bermanfaat menunjang tugas dan tanggung jawab kami maka kami berinisiatif membuat kegiatan ini,” jelasnya.(***/findamuhtar)