Ratahan – Angin kencang disertai hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini nyaris memicu bencana besar di wilayah Minahasa Tenggara (Mitra). Untung saja peristiwa ini hanya menyebabkan tumbangnya pepohonan yang kemudian mengenai sejumlah rumah dan sekolah.
Di desa Pangu sendiri, saat angina kencang melanda Mitra, beberapa rumah terkena pohon yang tumbang. Selain itu, diinformasikan juga ada gedung sekolah mengalami nasib serupa. Warga sendiri akan kejadian ini sangat dan sempat panik, apalagi saat itu aliran listrik putus total sehingga pemukiman dilanda gelap gulita.
“Angin sangat kencang, ditambah lampu listrik tidak menyala. Mau tidur juga susah karena dihantui perasaan takut rumah kami bisa-bisa ambruk,” ujar Max Potalangi, salah satu warga Pangu.
Dilanjutkannya, angin kencang malam itu sungguh mencekam hingga dirasakan bangunan atap rumah mereka bakal melayang.
Sementara itu, Kepala Desa Pangu Induk Jaffry Kawulusan, mengungkapkan, bersyukur dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan pihaknya masih mendata rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Ada beberapa rumah warga yang rusak dan yang paling parah adalah rumah yang tertimpa pohon dan juga sekolah SD GMIM Pangu. Kami belum bisa pastikan berapa jumlah rumah warga yang rusak ringan maupun berat. Untuk saat ini kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan tentunya berdoa,” terangnya.
Dilain pihak, Kepala Seksi Kelurahan Lowu, yang diperbantukan di bagian Humas Sekretariat Pemkab Mitra, Tommy Hamel mengimbau PLN dan operator telekomunikasi yang ada untuk dapat segera memperbaiki jaringan yang terputus. Matinya jaringan komunikasi selular dan listrik di beberapa wilayah memicu aktivitas warga terganggu. “Kita tahu bersama untuk listrik merupakan k-butuhan pokok, sama seperti kebutuhan kami akan jaringan operator selular. Ini hal penting dalam melakukan komunikasi,” pungkasnya.(dul)
Ratahan – Angin kencang disertai hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini nyaris memicu bencana besar di wilayah Minahasa Tenggara (Mitra). Untung saja peristiwa ini hanya menyebabkan tumbangnya pepohonan yang kemudian mengenai sejumlah rumah dan sekolah.
Di desa Pangu sendiri, saat angina kencang melanda Mitra, beberapa rumah terkena pohon yang tumbang. Selain itu, diinformasikan juga ada gedung sekolah mengalami nasib serupa. Warga sendiri akan kejadian ini sangat dan sempat panik, apalagi saat itu aliran listrik putus total sehingga pemukiman dilanda gelap gulita.
“Angin sangat kencang, ditambah lampu listrik tidak menyala. Mau tidur juga susah karena dihantui perasaan takut rumah kami bisa-bisa ambruk,” ujar Max Potalangi, salah satu warga Pangu.
Dilanjutkannya, angin kencang malam itu sungguh mencekam hingga dirasakan bangunan atap rumah mereka bakal melayang.
Sementara itu, Kepala Desa Pangu Induk Jaffry Kawulusan, mengungkapkan, bersyukur dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan pihaknya masih mendata rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Ada beberapa rumah warga yang rusak dan yang paling parah adalah rumah yang tertimpa pohon dan juga sekolah SD GMIM Pangu. Kami belum bisa pastikan berapa jumlah rumah warga yang rusak ringan maupun berat. Untuk saat ini kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan tentunya berdoa,” terangnya.
Dilain pihak, Kepala Seksi Kelurahan Lowu, yang diperbantukan di bagian Humas Sekretariat Pemkab Mitra, Tommy Hamel mengimbau PLN dan operator telekomunikasi yang ada untuk dapat segera memperbaiki jaringan yang terputus. Matinya jaringan komunikasi selular dan listrik di beberapa wilayah memicu aktivitas warga terganggu. “Kita tahu bersama untuk listrik merupakan k-butuhan pokok, sama seperti kebutuhan kami akan jaringan operator selular. Ini hal penting dalam melakukan komunikasi,” pungkasnya.(dul)