Manado – Upaya untuk memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata terus digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Hal ini dibuktikan dengan strategi membangun konektivitas antara kota dan negara yang dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Ketua DPRD Andrei Angouw bersama Sekprov Edwin Silangen dan rombongan saat mengunjungi Kota Kinabalu Sabah Malaysia.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw mendampingi Gubernur dalam pertemuan sekaligus menandatangani naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Malaysia, YB Datuk Christina Liew di Sabah, Jumat (23/11/2019) pagi.
Menurut Andrei Angouw, pertemuan ini memiliki nilai yang penting dan strategis.
“Substansi kerjasama antara Kinabalu dan Manado untuk membangunan konektivitas transportasi udara, merupakan peluang dan potensi bagi semakin berkembangnya sektor dan industri pariwisata di Sulawesi Utara,” jelas Andrei Angouw.
Lebih lanjut kata Andrei Angouw, saat ini Kota Kinabalu adalah kota penting merupakan tujuan wisata utama dan pintu masuk yang populer bagi wisatawan dunia yang mengunjungi Sabah Malaysia.
Kota ini memiliki banyak tempat menarik bagi wisatawan, dan menjadi salah satu pusat industri dan pusat perbelanjaan di wilayah Malaysia Timur.
Kedua faktor ini membuat Kota Kinabalu menjadi salah satu kota yang paling cepat berkembang di Malaysia.
Oleh karena itu, dengan terbukanya kerjasama penerbangan Kinabalu – Manado, akan membuka kesempatan berkembangnya pergerakan turis dunia yang menuju Manado melalui Kota Kinabalu.
“Setelah wisatawan mancanegara datang ke Kinabalu, diharapkan mereka melanjutkan penerbangan ke Manado,” jelas Andrei Angouw.
Menurut Andrei Angouw, pemerintah dan masyarakat Sulut harus merespons dan mendukung sepenuhnya langkah maju Gubernur Olly Dondokambey membangun kerjasama antara Sulut dengan Malaysia untuk membuka jalur penerbangan langsung Kinabalu – Manado.
“Rencananya dimulai awal 2019, yang didukung dan dibackup sepenuhnya oleh owner Grup Lion, Rusdi Kirana, yang juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia,” tandas Angouw.
Lanjut Andrei Angouw, pemerintah daerah dan masyarakat Sulut diharapkan dapat terus menerus mengembangakan strategi kebijakan kepariwisataan antara lain melalui pengembangan akses/konektivitas menuju area destinasi wisata.
Penataan destinasi berkelas dunia, penyiapan atraksi-atraksi yang unik, berkualitas dan profesional, paket promosi yang menarik dan berdaya saing, peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata.
“Majunya sektor pariwisata akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut,” tukas Angouw.
Pertemuan bilateral yang difasilitasi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana ini, juga turut dihadiri anggota DPRD Rocky Wowor, staf khusus Gubernur bidang Pariwisata Dino Gobel, jajaran Kedubes RI di Malaysia dan Kementerian Pariwisata Negara Bagian Sabah, juga pemimpin perusahan Tribun Manado Risdianto Tunand.
(***/JerryPalohoon)
Manado – Upaya untuk memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata terus digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Hal ini dibuktikan dengan strategi membangun konektivitas antara kota dan negara yang dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Ketua DPRD Andrei Angouw bersama Sekprov Edwin Silangen dan rombongan saat mengunjungi Kota Kinabalu Sabah Malaysia.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw mendampingi Gubernur dalam pertemuan sekaligus menandatangani naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Malaysia, YB Datuk Christina Liew di Sabah, Jumat (23/11/2019) pagi.
Menurut Andrei Angouw, pertemuan ini memiliki nilai yang penting dan strategis.
“Substansi kerjasama antara Kinabalu dan Manado untuk membangunan konektivitas transportasi udara, merupakan peluang dan potensi bagi semakin berkembangnya sektor dan industri pariwisata di Sulawesi Utara,” jelas Andrei Angouw.
Lebih lanjut kata Andrei Angouw, saat ini Kota Kinabalu adalah kota penting merupakan tujuan wisata utama dan pintu masuk yang populer bagi wisatawan dunia yang mengunjungi Sabah Malaysia.
Kota ini memiliki banyak tempat menarik bagi wisatawan, dan menjadi salah satu pusat industri dan pusat perbelanjaan di wilayah Malaysia Timur.
Kedua faktor ini membuat Kota Kinabalu menjadi salah satu kota yang paling cepat berkembang di Malaysia.
Oleh karena itu, dengan terbukanya kerjasama penerbangan Kinabalu – Manado, akan membuka kesempatan berkembangnya pergerakan turis dunia yang menuju Manado melalui Kota Kinabalu.
“Setelah wisatawan mancanegara datang ke Kinabalu, diharapkan mereka melanjutkan penerbangan ke Manado,” jelas Andrei Angouw.
Menurut Andrei Angouw, pemerintah dan masyarakat Sulut harus merespons dan mendukung sepenuhnya langkah maju Gubernur Olly Dondokambey membangun kerjasama antara Sulut dengan Malaysia untuk membuka jalur penerbangan langsung Kinabalu – Manado.
“Rencananya dimulai awal 2019, yang didukung dan dibackup sepenuhnya oleh owner Grup Lion, Rusdi Kirana, yang juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia,” tandas Angouw.
Lanjut Andrei Angouw, pemerintah daerah dan masyarakat Sulut diharapkan dapat terus menerus mengembangakan strategi kebijakan kepariwisataan antara lain melalui pengembangan akses/konektivitas menuju area destinasi wisata.
Penataan destinasi berkelas dunia, penyiapan atraksi-atraksi yang unik, berkualitas dan profesional, paket promosi yang menarik dan berdaya saing, peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata.
“Majunya sektor pariwisata akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut,” tukas Angouw.
Pertemuan bilateral yang difasilitasi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana ini, juga turut dihadiri anggota DPRD Rocky Wowor, staf khusus Gubernur bidang Pariwisata Dino Gobel, jajaran Kedubes RI di Malaysia dan Kementerian Pariwisata Negara Bagian Sabah, juga pemimpin perusahan Tribun Manado Risdianto Tunand.
(***/JerryPalohoon)