Manado, BeritaManado.com – Politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andreas Kindangen mengajak segenap elemen generasi muda Sulawesi Utara untuk tetap mempertahankan eksistensi budaya lokal yang ada.
Alasannya karena budaya lokal di Sulawesi Utara yang terdiri dari berbagai etnis dan sub etnis memiliki nilai yang sangat tinggi dan dapat berguna untuk pengembangan kreativitas generasi muda itu sendiri, yang dapat diupayakan melalui jalur pendidikan formal.
Melalui jalur pendidika formal di sekolah maupun kampus dinilai sangat efektif dalam melakukan proses transfer nilai-nilai moral yang terkandung di dalam budaya lokal Sulawesi Utara, dimana tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk melestarikan budaya itu sendiri.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana lembaga-lembaga pendidikan contohnya SMA dan Kampus untuk dapat memberi ruang lebih luas pada pengetahuan kebudayaan lokal dan pengembangan minat Serra kreativitas generasi muda melalui pentas, seni dan kerajinan adat kebudayaan,” ujar Andreas.
Kepada BeritaManado.com, Selasa (31/7/2018) Andreas menambahkan bahwa pada jenjang pendidikan SMA atau Kampus perlu ada materi atau extra kurikuler mengenai sejarah dan kebudayaan lokal Sulawesi Utara.
Setelah mendapat pengetahuan yg cukup para generasi muda bisa mengembangkan bakat sesuai minatnya masing-masing, contohnya seperti karya kerajinan lokal yang dibuat oleh para siswa atau mahasiswa di bidang musikalitas, tari-tarian adat dan yang juga tidak kalah menarik cerita rakyat yang dapat dipentaskan.
“Jika telah ditanamkan dengan cara dikian, generasi muda akan lebih menyukai dan memiliki interest yang lebih terhadap kebudayaan lokal sehingga dapat terus dilestarikan.
Pemerintah juga perlu memfasilitasi melalui pembinaan sanggar-sanggar seni budaya serta penyelenggaraan iven-iven kebudayaan untuk menyalurkan minat dan bakat dari para generasi muda,” ungkapnya.
Untuk jangkauan yang lebih luas, hal tersebut dapat juga mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi, karena dengan semakin banyaknya hasil-hasil kerajinan, kesenian dan tari, serta pentas-pentas adat kebudayaan, baik oleh SMA dan Kampus atau sanggar-sanggar seni budaya, akan semakin menarik animo wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Manado dan Sulawesi Utara.
(Frangki Wullur)
Manado, BeritaManado.com – Politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andreas Kindangen mengajak segenap elemen generasi muda Sulawesi Utara untuk tetap mempertahankan eksistensi budaya lokal yang ada.
Alasannya karena budaya lokal di Sulawesi Utara yang terdiri dari berbagai etnis dan sub etnis memiliki nilai yang sangat tinggi dan dapat berguna untuk pengembangan kreativitas generasi muda itu sendiri, yang dapat diupayakan melalui jalur pendidikan formal.
Melalui jalur pendidika formal di sekolah maupun kampus dinilai sangat efektif dalam melakukan proses transfer nilai-nilai moral yang terkandung di dalam budaya lokal Sulawesi Utara, dimana tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk melestarikan budaya itu sendiri.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana lembaga-lembaga pendidikan contohnya SMA dan Kampus untuk dapat memberi ruang lebih luas pada pengetahuan kebudayaan lokal dan pengembangan minat Serra kreativitas generasi muda melalui pentas, seni dan kerajinan adat kebudayaan,” ujar Andreas.
Kepada BeritaManado.com, Selasa (31/7/2018) Andreas menambahkan bahwa pada jenjang pendidikan SMA atau Kampus perlu ada materi atau extra kurikuler mengenai sejarah dan kebudayaan lokal Sulawesi Utara.
Setelah mendapat pengetahuan yg cukup para generasi muda bisa mengembangkan bakat sesuai minatnya masing-masing, contohnya seperti karya kerajinan lokal yang dibuat oleh para siswa atau mahasiswa di bidang musikalitas, tari-tarian adat dan yang juga tidak kalah menarik cerita rakyat yang dapat dipentaskan.
“Jika telah ditanamkan dengan cara dikian, generasi muda akan lebih menyukai dan memiliki interest yang lebih terhadap kebudayaan lokal sehingga dapat terus dilestarikan.
Pemerintah juga perlu memfasilitasi melalui pembinaan sanggar-sanggar seni budaya serta penyelenggaraan iven-iven kebudayaan untuk menyalurkan minat dan bakat dari para generasi muda,” ungkapnya.
Untuk jangkauan yang lebih luas, hal tersebut dapat juga mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi, karena dengan semakin banyaknya hasil-hasil kerajinan, kesenian dan tari, serta pentas-pentas adat kebudayaan, baik oleh SMA dan Kampus atau sanggar-sanggar seni budaya, akan semakin menarik animo wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Manado dan Sulawesi Utara.
(Frangki Wullur)