Langowan – Kepolosan seorang anak bisa menjadi inspirasi bagi orang dewasa untuk memaknai kebebasan berekspresi sambut HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI, Senin (17/8/2015) nanti. Lalu bagaimana dengan orang dewasa yang sudah mapan secara ekonomi? Bukankan mereka harus melebihi dari seorang anak kecil?
Seperti yang terlihat di Lapangan Schwarz Langowan hampir setiap hari saat pelaksanaan latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan drama perjuangan Robert Wolter Mongisidi. Pada sesi latihan drama perjuangan ada seorang anak kecil tanpa malu mengikuti gaya dan ekspresi para pemeran drama tersebut.
Saat para pemeran drama masuk dalam adegan tiarap, anak kecil itupun ikut tiarap seperti hendak berperang melawan penjajah. Lucu dan menggemaskan melihat seorang anak kecil rela bajunya kotor oleh tanah lapangan. Namun sang ayah yang merupakan Anggota TNI AD dari Koramil Langowan tak melarangnya.
Menanggapi hal itu, Danramil Langowan Kapten Inf Asrak Badaru kepada BeritaManado.com, Sabtu (15/8/2015) mengatakan bahwa ekspresi menyambut peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan setiap tahunnya memang seharusnya seperti seorang anak kecil.
“Merdeka berarti bebas. Bebas itu sendiri bisa dimaknai secara luas untuk zaman sekarang ini. Dalam pekerjaan atau profesi baik sebagai TNI, Polisi, pengusaha, pejabat, guru, siswa dan lain sebagainya, semuanya perlu bercermin dan memaknai kemerdekaan yang diraih 70 tahun silam seperti seorang anak kecil,” ungkap Badaru. (frangkiwullur)
Langowan – Kepolosan seorang anak bisa menjadi inspirasi bagi orang dewasa untuk memaknai kebebasan berekspresi sambut HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI, Senin (17/8/2015) nanti. Lalu bagaimana dengan orang dewasa yang sudah mapan secara ekonomi? Bukankan mereka harus melebihi dari seorang anak kecil?
Seperti yang terlihat di Lapangan Schwarz Langowan hampir setiap hari saat pelaksanaan latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan drama perjuangan Robert Wolter Mongisidi. Pada sesi latihan drama perjuangan ada seorang anak kecil tanpa malu mengikuti gaya dan ekspresi para pemeran drama tersebut.
Saat para pemeran drama masuk dalam adegan tiarap, anak kecil itupun ikut tiarap seperti hendak berperang melawan penjajah. Lucu dan menggemaskan melihat seorang anak kecil rela bajunya kotor oleh tanah lapangan. Namun sang ayah yang merupakan Anggota TNI AD dari Koramil Langowan tak melarangnya.
Menanggapi hal itu, Danramil Langowan Kapten Inf Asrak Badaru kepada BeritaManado.com, Sabtu (15/8/2015) mengatakan bahwa ekspresi menyambut peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan setiap tahunnya memang seharusnya seperti seorang anak kecil.
“Merdeka berarti bebas. Bebas itu sendiri bisa dimaknai secara luas untuk zaman sekarang ini. Dalam pekerjaan atau profesi baik sebagai TNI, Polisi, pengusaha, pejabat, guru, siswa dan lain sebagainya, semuanya perlu bercermin dan memaknai kemerdekaan yang diraih 70 tahun silam seperti seorang anak kecil,” ungkap Badaru. (frangkiwullur)