MANADO – Penularan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Sulawesi Utara (Sulut) kian mengganas. Kendati data resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut baru mencatat total penderita 905 orang, kalangan aktivis peduli HIV/AIDS sendiri menyimpulkan, jumlah penderita HIV/AIDS Sulut telah berada di kisaran 1700-an orang.
Mendengar akan hal itu, DPRD Sulut melalui komisi IV yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat merasa perihatin terhadap kondisi kesehatan masyarakat Nyiur Melambai. “Keprihatinan muncul, Saat saya mendengar berita melonjaknya angka penderita HIV/AIDS yang begitu tinggi di Sulut, apalagi Manado. untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit HIV/AIDS tersebut, tentunya dengan memperhatikan cara pencegahan kesehatan sesuai dengan petunjuk Dinas Kesehatan,” tutur Winda Titah.
Hal senada juga disampaikan juru bicara Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Sulut, Anggraini Anggaseng kepada beritamanado, tadi siang, mengatakan, melonjaknya angka penderita HIV/AIDS di Sulut, lebih dikarenakan kinerja Dinkes yang belum maksimal.
“Kalau kinerja dari Dinkes masksimal dalam mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS, kami yakin penyebarannya di Sulut dapat ditekan. bukannya menjadi meluas seperti ini,” tegas Anggaseng.
Sekedar untuk diketahui, Kota Manado menjadi daerah pengoleksi penderita HIV/AIDS terbanyak dengan 39,1%, disusul Kota Bitung 23,6%, dan Minahasa dan Minut di kisaran 9,5 %. “Total penderita HIV/AIDS di Kota Manado mencapai 348 orang. Itu yang terbanyak di Sulut,” timpalnya. Jumlah penderita tersebut mengalami lonjakan cukup signifikan dibanding pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Sulut , Mei lalu. Kala itu, penderita HIV/AIDS Sulut tercatat berjumlah 859 orang, kini menjadi 905 orang. (is)
MANADO – Penularan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Sulawesi Utara (Sulut) kian mengganas. Kendati data resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut baru mencatat total penderita 905 orang, kalangan aktivis peduli HIV/AIDS sendiri menyimpulkan, jumlah penderita HIV/AIDS Sulut telah berada di kisaran 1700-an orang.
Mendengar akan hal itu, DPRD Sulut melalui komisi IV yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat merasa perihatin terhadap kondisi kesehatan masyarakat Nyiur Melambai. “Keprihatinan muncul, Saat saya mendengar berita melonjaknya angka penderita HIV/AIDS yang begitu tinggi di Sulut, apalagi Manado. untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit HIV/AIDS tersebut, tentunya dengan memperhatikan cara pencegahan kesehatan sesuai dengan petunjuk Dinas Kesehatan,” tutur Winda Titah.
Hal senada juga disampaikan juru bicara Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Sulut, Anggraini Anggaseng kepada beritamanado, tadi siang, mengatakan, melonjaknya angka penderita HIV/AIDS di Sulut, lebih dikarenakan kinerja Dinkes yang belum maksimal.
“Kalau kinerja dari Dinkes masksimal dalam mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS, kami yakin penyebarannya di Sulut dapat ditekan. bukannya menjadi meluas seperti ini,” tegas Anggaseng.
Sekedar untuk diketahui, Kota Manado menjadi daerah pengoleksi penderita HIV/AIDS terbanyak dengan 39,1%, disusul Kota Bitung 23,6%, dan Minahasa dan Minut di kisaran 9,5 %. “Total penderita HIV/AIDS di Kota Manado mencapai 348 orang. Itu yang terbanyak di Sulut,” timpalnya. Jumlah penderita tersebut mengalami lonjakan cukup signifikan dibanding pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Sulut , Mei lalu. Kala itu, penderita HIV/AIDS Sulut tercatat berjumlah 859 orang, kini menjadi 905 orang. (is)